Sonora.ID - Berikut ini ulasan tentang kumpulan contoh kultum singkat tentang ikhlas, mudah dipahami dan dihapal.
Ikhlas merupakan perilaku yang perlu dimiliki oleh setiap orang.
Ikhlas dalam Islam artinya merelakan dan menerima, khususnya apa yang sudah digariskan oleh Allah SWT.
Sifat ini termasuk sifat yang disukai oleh Allah, karena tertuang juga dalam ayat Al Qur'an.
Jika seseorang memiliki sifat ikhlas maka seseorang akan jarang mengeluh atas berapa pun nikmat yang telah diberikan kepadanya.
Salah satu cara menumbuhkan rasa ikhlas adalah di mulai dengan memberikan penyampaian yang tepat.
Kamu bisa memberikan kultum tentang ikhlas untuk membuka hati seseorang agar bisa lebih ikhlas dalam menjalani hari-hari.
Kultum termasuk metode penyampaian nasihat kepada khalayak umum sebagai seorang muslim.
Berikut ini kumpulan kultum tentang ikhlas yang mudah dipahami dan dihapal.
Baca Juga: 3 Kultum Singkat Tentang Adab dalam Islam yang Menyentuh Hati
Kultum 1
Assalamu ‘alaikum warrahmatullohi wabaro kaatuuh
Selamat pagi salam sejahtera untuk kita semua.
Puja dan puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena rahmat dan nikmat-Nya kita semua bisa berkumpul pada hari ini.
Tidak lupa shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW semoga kita semua termasuk pengikut yang akan mendapat syafaat di akhirat kelak.
Hadirin yang saya hormati, pada kesempatan pagi ini saya akan ceramah atau kultum singkat tentang ikhlas.
Ikhlas ada banyak macamnya, mulai dari ikhlas bekerja, ikhlas beribadah, ikhlas beramal dan lain-lain.
Dari semua jenis ikhlas, yang paling utama dan penting yaitu ikhlas dalam beribadah.
Hal ini sudah tercatat dalam Al-Quran surat Al-Bayyinah ayat 5 yang berbunyi:
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ
Artinya: Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).
Pada surat Al-Bayyinah menjelaskan tentang ikhlas beribadah dan beragama.
Apabila dalam beribadah tidak dilandasi dengan hati yang ikhlas, maka akan membuat hidup menjadi runyam.
Dalam beramal, kita akan mendapat pahala yang besar serta balasan yang berlipat ganda.
Semua itu bisa kita dapatkan dengan catatan harus ikhlas karena Allah SWT bukan karena ingin mendapat pujian atau terlihat baik di hadapan orang-orang.
Setelah mengetahui arti penting berikhlas, maka dari sekarang kita semua harus mulai menanamkan rasa ikhlas dalam hati saat beribadah. InsyaAllah Allah akan melapangkan semua. Allahumma Aamiin.
Itulah kultum yang bisa saya bagikan pagi ini. Kurang lebihnya mohon dimaafkan.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Baca Juga: 5 Contoh Kultum Singkat tentang Sabar, Lengkap dengan Dalilnya
Kultum 2
Assalamu ‘alaikum warrahmatullohi wabaro kaatuuh
Innalhamda lillaah nahmaduhu wanasta’iinuhu wanastaghfiruhu wa na’uudzu billaahi min syururi anfusinaa wamin sayyiaati a’maalinaa man yahdillahu falaa mudhillalahu wamay yudhlill falaa hadiyalahu.
Asyhadu allaa ilaha illalloh wahdahu laa syariika lahu wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu warosuluhu laa nabiya ba’dah. Allohumma sholli wasallim wa baarik ‘ala rosuulillaahi wa’alaa alihi wa ashhabihi waman walaahu. ammaa ba’du.
Hadirin yang dirahmati Allah SWT, dalam kesempatan kali ini, izinkan saya menyampaikan kultum tentang ikhlas yang menjadi syarat diterimanya amal ibadah.
Sebagimana diketahui, umat Islam dituntun oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW untuk senantiasa memperbanyak perbuatan baik.
Berbuat baik sebenarnya adalah inti dari tujuan diturunkannya Islam ke dunia melalui Nabi Muhammad SAW.
Sebagai inti ajaran Islam, tentu sikap baik ini juga harus termasuk dalam pandangan Allah SWT, bukan hanya manusia.
Jika dipelajari secara mendalam, semua ayat dalam Al-Qur'an dan tuntunan Nabi Muhammad SAW dalam sunah-sunahnya adalah berisi kebaikan.
Dalam salah satu ayat Al-Qur'an, Allah SWT dengan jelas memerintahkan umat Islam untuk berbuat baik.
وَأَنفِقُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا تُلْقُوا۟ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى ٱلتَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوٓا۟ ۛ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ
(Wa anfiqụ fī sabīlillāhi wa lā tulqụ bi`aidīkum ilat-tahlukati wa aḥsinụ, innallāha yuḥibbul-muḥsinīn)
Artinya: “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan; dan berbuat baiklah karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik,” (QS Al Baqarah: 195)
Dalam surat yang lain, Allah SWT juga memberi kepastian bahwa balasan kebaikan adalah kebaikan juga.
هَلْ جَزَآءُ ٱلْإِحْسَٰنِ إِلَّا ٱلْإِحْسَٰنُ
(Hal jazā`ul-iḥsāni illal-iḥsān)
Artinya: “Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula),” (QS Ar Rahman: 60)
Namun, Islam mensyaratkan standar yang tinggi dalam perbuatan baik yang dilakukan.
Maksud ayat ini, kebaikan saja tidak akan cukup karena belum tentu menjadi amal yang diterima oleh Allah SWT.
Jika tidak cukup dengan kebaikan, lalu apa lagi? Islam tidak hanya menuntut untuk berbuat baik, tapi juga harus diiringi dengan rasa ikhlas.
Ini menjadi syarat utama diterimanya perbuatan baik yang dilakukan oleh manusia.
Ikhlas dalam berbuat baik atau beribadah, berarti melakukannya semata-mata mengharap rida Allah SWT, bukan yang lain.
Orang yang ikhlas tidak mengharapkan pujian dari manusia dan tidak pamer karena sudah merasa cukup amal perbuatannya hanya ditujukan kepada Allah SWT.
Dalam ayat lain disebutkan:
قُلْ أَمَرَ رَبِّى بِٱلْقِسْطِ ۖ وَأَقِيمُوا۟ وُجُوهَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَٱدْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ ۚ كَمَا بَدَأَكُمْ تَعُودُونَ
(Qul amara rabbī bil-qisṭ, wa aqīmụ wujụhakum ‘inda kulli masjidiw wad’ụhu mukhliṣīna lahud-dīn, kamā bada`akum ta’ụdụn)
Artinya: “Katakanlah: ‘Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan’. Dan (katakanlah): ‘Luruskanlah muka (diri) mu di setiap sembahyang dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah kamu akan kembali kepada-Nya)”. (QS Al-A’raf: 29)
Jelas sekali diterangkan dalam ayat-ayat tersebut bahwa umat Islam diperintahkan untuk melakukan semua amal perbuatan baik dengan ikhlas
Demikian kultum tentang ikhlas ini saya sampaikan.
Atas perhatiannya saya sampaikan terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Baca Juga: 5 Contoh Ceramah Nuzulul Quran 1444 H/2023 yang Ringkas dan Berkesan
Kultum 3
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Selamat pagi salam sejahtera untuk kita semua.
Puja dan puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena rahmat dan nikmat-Nya kita semua bisa berkumpul pada harini ini.
Tidak lupa shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW semoga kita semua termasuk pengikut yang akan mendapat syafaat di akhirat kelak.
Hadirin yang dirahmati oleh Allah, Ikhlas merupakan suatu perbuatan tanpa mengharapkan imbalan apapun.
Pada prakteknya, ikhlas merupakan perilaku yang sangat berat dilakukan.
Meskipun banyak orang yang mengaku dirinya ikhlas, namun belum tentu dia benar-benar ikhlas dalam hatinya.
Ikhlas bukan dinilai dari berapa banyak kita beribadah, berbuat baik. Ikhlas dinilai dari hati dan yang hanya bisa menilai hanya Allah SWT.
Hanya Allah yang bisa mengetahui rahasia hati seseorang, maka dari itu saat beribadah, berbuat baik harus yakin ikhlas untuk Allah semata.
Dengan mengharapkan ridha dari Allah, maka kita akan mendapat pahala serta balasan baik tidak terduga dari Allah.
Tidak hanya untuk konteks beribadah saja, namun ikhlas harus diterapkan untuk semua kegiatan. Mulai dari sekolah, bekerja, mencuci dan lain-lain.
Jika ikhlas sudah tertanam dalam hati, maka pekerjaan pun menjadi lebih ringan.
Demikianlah ceramah singkat saya hari ini, mohon maaf atas segala salah kata dan khilaf.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Demikian kumpulan kultum tentang ikhlas yang mudah dipahami dan dihapal.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News