Sonora.ID - Prinsip dasar akuntansi merupakan prinsip atau sifat-sifat yang mendasari akuntansi dan seluruh outputnya termasuk laporan keuangan yang dijabarkan dari tujuan laporan keuangan, postulat akuntansi, dan konsep teoritas akuntansi serta menjadi dasar bagi pengembangan teknik atau prosedur akuntansi yang dipakai dalam menyusun laporan keuangan.
Berikut ini pun paparan lengkap mengenai prinsip dasar akuntansi yang dikutip dari buku Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas XII: Peminatan Ilmu Sosial Semester 1.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Produksi? Lengkap dengan Tujuan dan Faktornya
Prinsip Dasar Akuntansi
Prinsip ini mengharuskan untuk melakukan pencatatan terhadap biaya yang dikeluarkan baik untuk memperoleh barang maupun jasa.
Pendapatan adalah aliran harta yang masuk (aktiva) yang diperoleh dari penyerahan barang atau jasa. Prinsip ini mengharuskan mencatat "harta" itu sebagai pendapatan.
Contoh: jika perusahaan mendapat 10 juta rupiah dari hasil penjualan mobil. Itu artinya, selain diakui sebagai "harta", 10 juta rupiah tersebut juga harus dimasukkan ke dalam "pendapatan.”
Prinsip dasar akuntansi ini mempertemukan pendapatan dengan biaya yang dikeluarkan. Tujuannya, untuk menentukan keuntungan bersih dalam periode tertentu.
Metode dan standar yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten. Transaksi yang sejenis harus dicatat dan dilaporkan dengan metode yang sama.
Prinsip ini mengharuskan penyajian informasi di laporan keuangan secara lengkap. Hal ini bertujuan agar para pemakai informasi akuntansi tidak "tersesat" dengan laporan keuangan yang setengah jadi.
Maksud dari entitas ekonomi adalah sistem informasi ekonomi harus berdiri sendiri. Prinsip ini mengharuskan pemisahan laporan keuangan akuntansi antara perusahaan dengan pribadi maupun pihak lain.
Sebuah pelaporan keuangan perusahaan harus dibatasi oleh periode tertentu. Misalnya, perusahaan yang menjalankan usaha mulai dari 1 Januari sampai 1 Februari.
Maksudnya adalah segala bentuk pencatatan transaksi harus dinyatakan dalam bentuk yang bisa diukur. Misalnya, mata uang rupiah.
Prinsip ini menganggap bahwa sebuah usaha ekonomi harus terus berjalan secara berkesinambungan, kecuali ada peristiwa khusus yang bisa menghentikannya. Misalnya: bencana alam.
Prinsip materialitas adalah prinsip yang mengakui adanya pengukuran dan pencatatan akuntansi secara material atau bernilai. Artinya, suatu informasi akuntansi punya nominal dan bisa dijual.
Demikianlah penjelasan mengenai 10 prinsip dasar akuntansi. Semoga artikel ini bermanfaat.
Baca Juga: Contoh Soal Rekonsiliasi Bank Lengkap dengan Pembahasan Jawabannya
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.