Menurutnya, ada kemungkinan pengerjaan dilakukan bertahap.
Tujuannya, agar titian yang lebih dulu ada itu masih bisa dilintasi.
Baca Juga: Kembangkan Sistem Pemetaan Jalan Rusak, Ini Solusi Mahasiswa Robotika
"Misalnya, pengerjaan dimulai dari ujung kawasan yang satu hingga ke ujung kawasan lain. Targetnya selesai sekitar 6 bulan," pungkasnya.
Sekedar diketahui, akses jalan titian yang rusak banyak menimbulkan korban jatuh ke sungai saat melintas.
Jalan titian kayu tampak tambal dan belubang. Titian juga bergerak dan bergoyang-goyang ketika dilintasi.
Paling membuat miris, kondisi tersebut sudah berlangsung selama lebih dari 10 tahun.
Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Kucurkan Rp 300 Miliar untuk Perbaikan Jalan