Sonora.ID - Berikut adalah penjelasan mengenai alasan mengapa Kerajaan Sriwijaya disebut sebagai kerajaan maritim.
Kerajaan Sriwijaya adalah salah satu kerajaan maritim terbesar dan paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia.
Terletak di wilayah Sumatera Selatan, kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-8 hingga ke-9 Masehi.
Sebagai sebuah kerajaan, Kerajaan Sriwijaya juga memiliki pengaruh budaya yang luas melalui kontak dengan negara-negara maritim lainnya.
Mereka mengadopsi berbagai aspek budaya dan agama seperti Hindu, Buddha, dan Islam.
Keberagaman ini memperkaya budaya Sriwijaya dan memungkinkan pertukaran pengetahuan dan ide di wilayah maritim yang luas.
Dengan faktor-faktor ini, tidak mengherankan bahwa Kerajaan Sriwijaya dianggap sebagai salah satu kerajaan maritim yang paling berpengaruh dalam sejarah.
Peran mereka dalam perdagangan, kekuatan laut, dan pengaruh budaya memberikan sumbangan yang signifikan bagi perkembangan maritim di wilayah Asia Tenggara.
Baca Juga: Sejarah dan Isi Perjanjian Giyanti yang Sebabkan Kerajaan Mataram Pecah
Adapun dalam artikel ini, Sonora hendak memberi paparan lebih jauh soal alasan mengapa Kerajaan Sriwijaya disebut sebagai kerajaan maritim.
Dengan pemahaman yang baik atas hal tersebut, pembaca diharap dapat menghargai warisan sejarah maritim Indonesia dan memperkaya pengetahuan mereka tentang peran penting Kerajaan Sriwijaya dalam mengembangkan hubungan perdagangan, kekuatan laut, dan pengaruh budaya di wilayah maritim Asia Tenggara.
Maka, untuk tahu lebih jauh, simak penjelasan mengenai pelbagai alasan mengapa Kerajaan Sriwijaya disebut sebagai kerajaan maritim sebagaimana yang Sonora kutip dari Kompas.com berikut ini.
Kerajaan Sriwijaya sebagai Kerajaan Maritim
Di Nusantara kerajaan pemegang hegemoni dan mempunyai andil besar dalam meramaikan perniagaan internasional pada abad ke-7 adalah Kerajaan Sriwijaya.
Pada masa kejayaannya, Kerajaan Sriwijaya mengalami keberhasilan di beberapa bidang.
Salah satunya dalam bidang maritim, dengan menguasai jalur perdagangan melalui Selat Malaka, Selat Sunda, dan Semenanjung Malaya.
Rakyatnya pun hidup dengan makmur karena kerajaan mendapatkan banyak pemasukan dari pajak kapal-kapal dagang yang melintas.
Berikut ini beberapa alasan mengapa Kerajaan Sriwijaya disebut sebagai kerajaan maritim terbesar di Nusantara.
Baca Juga: Mengenal Sejarah Kehidupan Politik Kerajaan Sriwijaya
Menjalin hubungan luar negeri
Sebagai kerajaan maritim berpengaruh, Kerajaan Sriwijaya melakukan transaski perdagangan dengan para saudagar dari China.
Selain itu, Sriwijaya juga menjalin perdagangan dengan India, Burma, Kamboja, Filipina, Persia, dan Arab.
Kedatangan bangsa-bangsa Asing ke Sriwijaya karena di wilayahnya terdapat banyak barang dagangan yang dibutuhkan, seperti kapur barus, mutiara, kayu, rempah-rempah, gading, perak, emas, dan sebagainya.
Letaknya strategis
Lokasinya yang berada di tepi Sungai Musi membuat letak Sriwijaya sangat strategis karena berada di daerah lintasan pelayaran dan perdagangan internasional.
Hal ini bahkan berhasil membawa Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat perdagangan Asia Tenggara pada masanya.
Memiliki angkatan laut yang kuat
Untuk menjaga stabilitas kerajaan, dibangunlah armada laut yang kuat supaya dapat mengatasi gangguan di jalur pelayaran.
Selain itu, jalur-jalur utama kegiatan pelayaran dan perdagangan dapat dikontrol secara ketat.
Dengan begitu, kapal dagang dapat terjamin keamanannya dan semakin mendorong pedagang singgah di wilayahnya.
Angkatan laut Kerajaan Sriwijaya ditempatkan di berbagai pangkalan strategis dengan tugas mengawasi, melindungi kapal-kapal dagang yang berlabuh, memungut biaya cukai, serta mencegah terjadinya pelanggaran laut di wilayah kedaulatan dan kekuasaannya.
Demikian penjelasan mengenai alasan mengapa Kerajaan Sriwijaya disebut sebagai kerajaan maritim sebagaimana di atas. Semoga bermanfaat.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Sejarah Masa Kejayaan Kerajaan Singasari dan Peninggalannya