Sonora.ID - Dalam artikel ini adalah pembahasan terkait pengertian integrasi sosial, lengkap dengan syarat, bentuk, dan faktor.
Dalam Kamus Sosiologi (Haryanta, 2012) melalui Modul Sosiologi Kelas XI milik Kemdikbud, integrasi sosial dapat diartikan sebagai proses penyesuaian diantara unsur-unsur yang berbeda-beda sehingga membentuk suatu kesatuan masyarakat yang serasi.
Integrasi kelompok-kelompok dalam masyarakat tidak berarti menghapus keanekaragaman yang ada, tetapi justru bertujuan untuk menyatukannya sambil tetap menjaga keberagaman fisik, sosial, dan budaya sebagai bagian penting dari identitas bangsa.
Integrasi sosial ini dapat terwujud dalam bentuk solidaritas sosial serta rasa kebersamaan antarhubungan masyarakat secara harmonis.
Baca Juga: 8 Faktor Pendukung dan Penghambat Integrasi Nasional di Indonesia
Syarat Integrasi Sosial
Dalam upaya mencapai integrasi sosial, sangat penting untuk mengupayakan penyatuan di antara perbedaan-perbedaan tersebut.
Hal ini dikarenakan setiap kelompok masyarakat dengan latar belakang yang berbeda memiliki kepentingan dan keinginan yang beragam.
Adapun syarat-syarat untuk mencapai integrasi sosial dirangkum dari Gramedia yakni sebagai berikut.
Bentuk Integrasi Sosial
Terdapat tiga bentuk integrasi sosial yang harus dipahami, yakni sebagai berikut.
1. Integrasi Normatif
Integrasi normatif adalah bentuk integrasi yang terjadi karena adanya norma dan nilai yang berlaku di masyarakat.
Norma ini berfungsi untuk menyatukan masyarakat meskipun mereka memiliki latar belakang yang berbeda.
Contohnya, di Indonesia, terdapat prinsip "Bhineka Tunggal Ika" yang mempersatukan warga negara.
Baca Juga: Konsep Dasar Sosiologi Menurut Ahli untuk Menganalisis Fenomena Sosial
2. Integrasi Fungsional
Integrasi fungsional terjadi karena adanya fungsi-fungsi tertentu yang ada di dalam masyarakat.
Integrasi ini dapat terwujud ketika setiap anggota masyarakat menjalankan peran dan fungsi mereka.
Contohnya, di Indonesia, dengan beragam ras dan suku, masyarakat berintegrasi melalui pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing.
3. Integrasi Koersif
Integrasi koersif tercipta melalui penggunaan kekuasaan oleh penguasa atau otoritas. Penguasa menggunakan cara kekerasan atau tindakan yang memaksa untuk menciptakan integrasi.
Contohnya, ketika polisi menggunakan gas air mata untuk menghentikan kerusuhan demonstran. Hal ini merupakan contoh bentuk integrasi koersif.
Faktor Integrasi Sosial
Faktor-faktor pendorong integrasi nasional yang disebutkan oleh Ranjabar (2013) dapat diuraikan sebagai berikut.
Baca Juga: Pengertian Konflik Menurut Para Ahli, Berikut Jenis dan Penyebabnya
Demikian tadi pengertian integrasi sosial lengkap dengan syarat, bentuk, dan faktor. Semoga bermanfaat!