Sonora.ID – Mengkonsumsi makanan yang dibakar pada dasarnya memiliki sensasi tersendiri ketika dinikmati.
Selain rasa yang khas, makanan yang dibakar juga memiliki tekstur yang khas saat masuk ke dalam mulut.
Beberapa jenis makanan yang dibakar diantaranya ayam, santai, daging hingga iga.
Namun, jika di konsumsi secara berlebihan makanan yang dibakar ini dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan tubuh.
Oleh karena itu, bagi anda pecinta kuliner dengan pengolahan dibakar sebaiknya dapat membatasi konsumsi makanan tersebut.
Baca Juga: Nyesel Baru Tahu, Ternyata Kulit Bawang Merah Bisa Sembuhkan Kanker
Dilansir dari Kompas.com, berikut ini bahaya terlalu sering makan makanan yang di bakar:
1. Picu diabetes mellitus (DM) tipe 2
Ketika dibakar atau dipanggang, makanan dapat menghasilkan zat yang disebut advance glycation end products (AGEs).
Tingkatan yang lebih tinggi dari AGEs tersebut telah dikaitkan dengan resistensi insulin, stres pada sel-sel tubuh dan peradangan. Itu merupakan kondisi yang bisa memicu risiko diabetes tipe 2.
Insulin adalah hormon yang membantu gula darah dari makanan masuk ke dalam sel untuk berubah jadi energi. Tanpa insulin atau dengan resistensi insulin, gula bisa mengendap dalam darah.
2. Risiko alami darah tinggi atau hipertensi
Makan daging sapi, ayam, atau ikan yang telah diolah dengan cara dipanggang atau dibakar pada suhu tinggi dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena tekanan darah tinggi.
Hal itu merujuk pada penelitian yang dipresentasikan pada 2018 oleh American Heart Association Epidemiology and Prevention-Lifestyle and Cardiometabolic Health pada sesi ilmiah yang diadakan di New Orleans.
Kondisi ini dapat memicu masalah kesehatan yang serius pada jantung, mata dan ginjal serta organ tubuh lain.
3. Picu asam lambung
Kinerja lambung menjadi lebih berat ketika mencerna makanan yang dibakar, sehingga asam lambung rentan naik atau meningkat.
Baca Juga: 3 Ciri Makanan yang Mudah Dibakar oleh Tubuh, Dokter: Cocok untuk Diet
Oleh karena itu, orang yang memiliki penyakit asam lambung dan maag tidak disarankan untuk terlalu sering mengonsumsi makanan yang dibakar karena bisa memperburuk keadaan.
4. Cacing masih tertinggal dalam daging
Proses memasak daging dengan dibakar rentan membuat daging tidak matang dengan sempurna. Kondisi ini pun dapat menimbulkan potensi cacing, larva, atau telur cacing masih hidup di dalam daging tersebut.
Sebagai solusi, Anda perlu membakar daging pada suhu rendah atau dengan api kecil dalam jangka waktu yang lama agar seluruh bagian daging dapat matang secara lebih merata dan membunuh parasit yang mungkin menempel.
5. Picu kanker
Makanan yang diolah dengan cara dibakar pada kenyatannya dapat menyebabkan kanker.
Kandungan protein pada ayam, ikan, dan daging dapat bereaksi dengan suhu tinggi dari pembakaran dan membentuk senyawa karsinogenik.
Senyawa inilah yang dapat merusak komposisi DNA dalam gen manusia, sehingga dapat memicu perkembangan sel kanker.
Untuk mengurangi pembentukan senyawa karsinogenik, Anda perlu merendam daging dalam bumbu tradisional dan alami serta menghindari memasaknya dalam waktu lama pada suhu tinggi.
6. Kandungan gizi menghilang
Semua jenis daging menawarkan kandungan protein yang baik bagi kesehatan tubuh. Protein dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi.
Protein juga diperlukan untuk memelihara dan memperbaiki jaringan tubuh. Tapi sayangnya, pengolahan daging dengan cara dibakar pada suhu yang tinggi bisa menghilangkan kandungan protein tersebut.
Solusinya, Anda perlu membakar daging pada suhu rendah atau dengan api kecil dalam jangka waktu yang lama agar seluruh bagian daging dapat matang secara lebih merata tanpa menghilangkan semua kandungan protein.