“Kecuali ini onty..adit nggak kuat potong rambut sore tadi nangis kenceng gpp udahnya ceria lagi’, tulis kepsen di postingan video itu.
Seperti diberitakan, hasil tes kesehatan bayi dibuang dikerumuni semut sudah keluar di RS Bhayangkara Palembang. Hasilnya bagus.
Bayi Razka Aditya harus menjalani tes ksehatan di rumah sakit (RS) Bhayangkara Palembang.
Terpantau di akun Puji Andesti, Minggu, 4 Juni 2023, Razka Aditya terlihat sehat dan sangat senang bermain dengan orang-orang yang menyayanginya.
Puji Andesti adalah adik dari Ipda Arini Yulia yang bersama suaminya Ipda Hendri Prayudha menemukan bayi Razka tergelelak di trotoar depan SPBU Tangga Takat, Jumat pagi, 2 Juni 2023.
Puji Andesti dalam postinga menjawab permintaan followers-nya @memesha: “Mba aku follow yaa, upload terus ya mba perkembangannya (Razka Aditya) akun menunggu”.
Netizen sudah kadung cinta dengan bayi dibuang dan ditemukan dalam kondisi dikerumuni semut itu.
Diketahui, bayi ganteng itu (Razka Aditya) dibuang ibunya di depan SPBU Tangga Takat, Jumat pagi, 2 Juni 2023.
Warganet terus memantau terus kondisi si bayi.
Seperti diberitakan, pasangan suami istri Ipda Hendri Prayudha dan Ipda Arini Yulia, mendapat amanah merawat bayi laki-laki yang mereka selamatkan saat lari pagi, Jumat, 2 Juni 2023.
Bayi yang tergeletak di trotoar depan SPBU Tangga Takat Jl A Yani, Palembang itu ternyata sudah ketiga kalinya ditinggalkan ibu kandungnya, Weni Agustin (35), yang memiliki riwayat gangguan kejiwaan.
Netizen ramai-ramai memberikan dukungan. Mereka setuju jika bayi dibuang dan dikerumini semut itu diadopsi pasanga suami istri (pasutri) polisi yang menemukannya.
Orang tua Weni, Abdul Hamid (58), mengatakan ini bukan pertama kalinya cucunya yang bernama Razka Aditya itu ditinggalkan ibunya di tempat umum.
Baca Juga: 27 Tahun Mengudara, Radio Smart Fm Palembang Donasikan Ratusan Buku di Kampung Literasi 26 Ilir
Hamid tak menampik jika putri sulungnya mengalami gangguan kejiwaan, semenjak pisah dari suaminya, Erik.
Ditambah anak kedua Weni, meninggal dunia tahun 2018 silam.
Semenjak cucu kedua saya meninggal, terus tidak lama istri saya meninggal, membuat Weni ini mulai depresi,” tuturnya.
Yang bikinnya sulit lagi, Weni selalu tidak mau saat diajak berobat.
Sementara dia sendiri, tidak bisa mengurus semuanya.
Profesinya sebagai tukang ojek pengkolan, penghasilannya sangat minim.
“Terus saya juga sudah tua,” ucap Hamid, warga Jl SH Wardoyo, Gg Famili Setia, Kelurahan 7 Ulu, Kecamatan SU I, Palembang.