Kancil pun berjalan menuju sungai nun segar. Ia hanya bisa minum tanpa bisa makan.
Tiba-tiba di seberang sungai, Kancil melihat kebun timun tumbuh subur dan lebat. Mentimun adalah makanan kesukaan Kancil. Ia berniat menyeberangi sungai yang dalam tersebut.
Namun sungai tersebut penuh dengan buaya buas.
"Sungai ini penuh dengan buaya yang rakus. Jika aku menyeberang, pasti aku akan dimakan," kata Kancil.
Dari jauh, tampak tiga ekor buaya berenang mendekati Kancil.
"Kancil, kebetulan sekali kau datang ke sungai ini. Mendekat dan minumlah air sungai kami yang segar. Kau haus bukan? " bujuk seekor buaya paling besar.
Kancil yang cerdik pun tidak mudah kena bujuk rayu buaya.
Ia pun berfikir keras bagaimana caranya ia bisa menyeberang.
Tak perlu waktu lama, Kancil si Cerdik pun menemukan ide cemerlang.
" Wahai buaya.... Sebenarnya aku ke sini diperintahkan oleh raja hutan untuk membagikan daging segar untuk kalian semua," tutur Kancil.
"Benarkah Kancil?" tanya Buaya.