Sonora.ID - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy Muhadjir mengungkapkan telah melakukan kunjungan ke Arab Saudi. Kunjungan dilakukan pada sejumlah titik yang akan dilalui oleh jamaah haji di Mekkah, Madinah dan Jeddah.
Muhadjir menjelaskan kunjungan itu dilakukan untuk memastikan kenyamanan dan kelancaran ibadah haji tahun 2023.
“Berdasarkan peninjauan langsung yang saya lakukan dan hasil rapat hari ini, dapat dikatakan secara keseluruhan penyiapan dan pelaksanaan layanan, serta fasilitasi bagi jamaah haji Indonesia tahun 2023 sudah baik. Namun tetap masih ada hal-hal yang harus dibenahi dan ditingkatkan,” ujar Muhadjir usai menggelar Rapat Koordinasi Tingkat Menteri guna mengevaluasi pelaksanaan ibadah haji 1444 H, Selasa (6/6) di Ruang Rapat Menko Lt. 8, Kemenko PMK.
Rapat yang dilaksanakan secara daring tersebut dihadiri oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Wamenag Zainut Tauhid Sa’adi, dan Wamenkes Dante Saksono.
Selain itu, hadir juga jajaran pejabat kementerian dan lembaga terkait, seperti Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro, Dirjen Umrah dan Haji Hilman Latief, Dirjen Perhubungan Udara Maria Kristi Endah Murni, Direktur Angkutan Udara I Putu Eka Cahyadi, serta Direktur Kelaikan dan Pengoperasian Pesawat Udara M. Mauludin.
Baca Juga: Kebutuhan Avtur untuk Penerbangan Haji di Sulsel Naik 47 Persen
Secara khusus, dalam rapat ini Muhadjir meminta agar petugas haji dan petugas kesehatan secara pro-aktif berkeliling mendatangi kamar jamaah haji dan di lokasi area Masjidil Haram untuk memberikan pelayanan kepada jamaah haji Indonesia, khususnya lansia.
Muhadjir menegaskan petugas haji harus memastikan jamaah lansia ataupun yang berisiko tinggi memiliki tanda yang jelas agar dapat secara cepat ditangani.
Selain itu, Muhadjir juga mengatakan perlu disediakan makanan dengan menu khusus bagi jamaah yang memiliki riwayat sakit serta lansia.
Hal ini sangat penting mengingat 67.000 jamaah telah berusia 65 tahun ke atas atau berkisar 30% dari total 229.000 jamaah haji Indonesia.
Muhadjir juga menegaskan pemerintah akan terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik pada jamaah haji lansia.
Melalui tagline Haji Ramah Lansia, pemerintah menyiapkan sarana dan prasarana yang dapat diakses dengan mudah oleh lansia. Meski demikian, Muhadjir tetap mengimbau agar sesama jamaah haji Indonesia dapat saling membantu dalam pelaksanaan ibadah di tanah suci.
Berkenaan dengan pelayanan dan fasilitas di Pusat Kesehatan Haji, khususnya di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) baik di Makkah dan Madinah, Muhadjir meminta penambahan tenaga medis serta peningkatan sarana dan prasarana fasilitas dasar di ICU serta dukungan layanan medis KKHI bagi jamaah haji.
“Saya sudah menyampaikan ke Bapak Menkes untuk dapat melakukan pemetaan kembali antara jumlah orang dan jumlah kamar di KKHI agar lebih nyaman dan tidak terlalu padat. Saya juga sudah meminta agar ada peningkatan kerja sama secara G to G dengan Kerajaan Arab Saudi untuk mengoptimalkan pemanfaatan KKHI diluar penyelenggaraan ibadah haji,” ungkap Muhadjir.
Sementara itu, terkait penyiapan sarana dan prasarana menjelang puncak ibadah haji di Arafah dan Mina, Muhadjir menilai hal ini sudah baik, dimana setiap tenda telah dilengkapi dengan fasilitas tempat tidur dan alas karpet yang nyaman.
Tenda juga telah didukung oleh instalasi listrik, pendingin ruangan, alat bantu kesehatan, serta toilet dengan jumlah memadai.
“Perlu dipastikan juga agar pengerjaan beberapa fasilitas lainnya seperti renovasi 1000 toilet dan penambahan 500 toilet baru dapat diselesaikan sebelum pelaksanaan Wukuf di Arafah. Seluruh jamaah harus dipastikan agar dapat singgah di Arafah dengan baik. Saya juga minta disediakan kursi roda untuk lansia dan kendaraan untuk jamaah yang mengalami sakit,” ujar Muhadjir.
Baca Juga: Tanpa Pendamping, Jamaah Haji Tertua Ini Pasrahkan Hidupnya di Tanah Suci
Melalui rapat tingkat menteri ini, Muhadjir menyampaikan agar Indeks Kepuasan Jamaah Haji Indonesia yang sudah baik tahun 2022 yakni sebesar 90,45 dapat dipertahankan dan ditingkatkan, dimana berkaitan dengan pelayanan petugas haji, pelayanan transportasi, akomodasi, hotel dan katering.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas turut menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan segala fasilitas dan petugas khusus lansia, mulai dari keperluan sehari-hari seperti kursi roda, tongkat untuk membantu berjalan, hingga urusan bimbingan manasik. Secara umum, Yaqut mengatakan pihaknya sudah siap melaksanakan pelayanan jamaah haji tahun ini.
“Beberapa akomodasi di Tanah Suci sudah kita siapkan, baik di Madinah maupun Mekkah, meskipun masih terdapat beberapa catatan, terutama terkait dengan pemanfaatan lift di hotel Madinah karena kebanyakan lift di sana kecil-kecil sehingga antrean jamaah lama. Kita akan cek ulang dan atur bagaimana agar penggunaan lift dapat dikontrol,” tutur Yaqut.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono juga mengatakan bahwa dari seluruh jamaah haji tahun 2023, terindikasi terdapat beberapa penyakit yang dialami oleh para jamaah, antara lain penyakit jantung, hipertensi, diabetes, serta paru-paru. Dante mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah tenaga media yang ditugaskan di Mekkah dan Madinah.
“Kami sudah menyediakan 1917 tenaga kesehatan yang akan membantu para jamaah ini, terdiri dari 537 dokter dan 1.074 perawat. Selain itu apa yang tadi disampaikan Bapak Menko, kita juga akan menyiapkan tenaga psikolog sebagai tambahan dan penguatan tenaga medis,” ungkap Dante.