Sonora.ID - Bagaimana kisah wafat Nabi Muhammad SAW yang meninggal dunia pada hari Senin, 8 Juni 632 M? Berikut ulasan sejarahnya.
Nabi Muhammad merupakan nabi dan rasul terakhir yang lahir pada Senin, 20 April 571 M atau 12 Rabi'ul Tahun Gajah.
Ayahnya Nabi Muhammad bernama Abdullah bin Abdul Muthalib, yang meninggal saat Nabi Muhammad baru dua bulan di dalam kandungan sang Ibu.
Ibunya bernama Aminah. Beliau meninggal saat Nabi Muhammad berusia 6 tahun.
Nabi Muhammad yatim piatu sejak masa kanak-kanak.
Masa kenabian nabi Muhammad dimulai di usia 40 tahun setelah mendapatkan wahyu dari malaikat Jibril.
Sejak saat itu, Nabi Muhammad mulai berdakwah di Mekkah dan ke beberapa wilayah lainnya untuk menyebarkan agama Islam sampai akhir hayatnya.
Kisah Wafat Nabi Muhammad 8 Juni 632 M
Pada tanggal 28 atau 29 bulan Safar 11 H, Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam mulai merasakan sakit sepulang menghadiri pemakaman jenazah seorang sahabat di Baqi'.
Beliau sakit selama 13 atau 14 hari dan shalat bersama para sahabat dalam keadaan sakit selama 11 hari.
Penyakit Nabi Muhammad semakin berat dan beliau menghendaki untuk berada di rumah Aisyah pada hari-hari terakhirnya.
Pada beberapa hari terakhir, Abu Bakar telah menjadi imam shalat menggantikan Nabi Muhammad.
Kemudian dua hari atau sehari sebelum wafat, beliau keluar untuk menunaikan shalat Zuhur dan minta didudukkan di samping Abu Bakar.
Nabi Muhammad juga memerdekakan budak-budaknya, bersedekah dengan enam atau tujuh dinar yang beliau miliki, dan memberikan senjata-senjatanya kepada kaum muslimin.
Menjelang wafat. Nabi Muhammad menyampaikan wasiatnya.
Beliau berkata bahwa laknat Allah atas orang-orang Yahudi dan Nasrani yang menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai masjid.
Beliau juga berkata, "Jagalah shalat! Jagalah shalat! Jangan sekali-kali telantarkan budak-budak kalian."
Wasiat tersebut diulang-ulang hingga beberapa kali.
Pada hari Senin, 12 Rabiul Awwal 11 H, di waktu Dhuha, Nabi Muhammad wafat di pangkuan Aisyah dalam usia 63 tahun lebih empat hari.
Wafatnya Nabi Muhammad meninggalkan kesedihan yang sangat mendalam bagi para sahabat.
Anas berkata, "Aku tidak mendapatkan hari yang lebih indah dan bercahaya daripada hari di kala Nabi Muhammad memasuki kota Madinah. Aku tidak pernah menemukan hari yang lebih buruk dan lebih gelap daripada hari ketika Nabi Muhammad wafat."
Para sahabat kemudian mengurus jenazah beliau dan memakamkannya setelah sebelumnya menyepakati pengangkatan Abu Bakar sebagai khalifah.
Demikian itulah kisah wafat Nabi Muhammad SAW 8 Juni 632 M.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News