“Bentangan ribuan pulau telah membuat wilayah ini mendapat julukan Kepulauan “Segantang Lada”, dengan salah satu potensi besarnya adalah pariwisata. Baik wisata bahari, wisata cagar budaya, wisata religi maupun wisata sejarah,” tutur Wapres.
Lebih lanjut Wapres mengungkapkan, pada 2018, Kepri telah ditetapkan sebagai salah satu dari 10 Destinasi Halal Prioritas Nasional, dimana Indonesia juga ditetapkan sebagai destinasi wisata halal terbaik di dunia tahun 2023 menurut standar Global Muslim Travel Index (GMTI), mengungguli 138 destinasi dari seluruh dunia.
“Saya kira pencapaian yang baik ini harus terus kita kelola dan tingkatkan dalam kerangka pengembangan pariwisata ramah muslim. Pariwisata ramah muslim di Kepulauan Riau patut menjadi prioritas,” tegas Wapres.
Wapres mengimbau, untuk mengembangkan strategi yang komprehensif, mulai dari atraksi, aksesibilitas, hingga amenitas yang intinya memberikan fasilitas dan layanan yang ramah bagi muslim.
Selain itu, perlu juga disiapkan sumber daya manusia yang paham kearifan budaya lokal, sekaligus unggul dalam layanan berkelas internasional.
Strategi ketiga, Wapres meminta KDEKS Kepri untuk menggali ide-ide baru dan melahirkan inovasi yang konstruktif bagi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
Baca Juga: Wakil Presiden Maruf Amin Ingatkan Pentingnyan Malam Laitul Qadar
Implementasi sejumlah program yang telah berjalan di wilayah ini dapat menjadi bahan evaluasi untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di tanah air.
Sebelumya, Gubernur Kepri Ansar Ahmad melaporkan, Pemerintah Provinsi Kepri telah bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam mendukung ekonomi dan keungan syariah di wilayah tersebut, di antaranya, bersama pondok pesantren menerapkan ekonomi dan pola keuangan syariah berbasis koperasi (KOPOTREN) yang saat ini sudah berjumlah 7 KOPOTREN; peningkatan kualitas produk-produk UMKM melalui sterilisasi produk siap ekspor dan sertifikasi halal yang mana pada tahun 2023 telah diterbitkan melalui Kanwil Kemenag Kepri sejumlah 1.895 sertifikat halal; serta berkolaborasi dengan Bank Riau Kepri Syari’ah memberikan penguatan modal Tanpa Bunga kepada UMKM mulai dari November 2021 sampai dengan Maret 2023 dengan total Rp 15,13 Miliar dengan penerima manfaat sebanyak 803 UMKM.
“Tentunya ini [Pengukuhan KDEKS] akan menjadi pemicu semangat kami, memantik semangat kami, untuk terus memasyarakatkan ekonomu dan keuangan syariah di tengah-tengah masyarakat Kepri,” ujar Ansar Ahmad.