7 Senjata Tradisional Papua, Beserta Penjelasan dan Kegunaanya

12 Juni 2023 17:42 WIB
Ilustrasi Senjata Tradisional Papua
Ilustrasi Senjata Tradisional Papua ( Kompas.com)

Sebelumnya, bambu yang akan digunakan sebagai mata panah telah dibentuk terlebih dahulu.

Mata anak panah dibuat dalam tiga macam bentuk, yaitu jubi, kanat (pisau bermata dua), dan tombak (bergerigi terbalik).

  1. Alat Tusuk Berbahan Dasar Tulang Kuskus

Alat tusuk dari tulang kuskus ini merupakan senjata tradisional Papua yang digunakan oleh salah satu suku asli Papua yaitu Bauzi.

Suku Bauzi merupakan suku semi nomaden karena tidak ada daerah pemukiman mereka yang jelas.

Suku Bauzi tinggal di rumah yang terbuat dari dedaunan dan ranting dari hutan.

Mereka memilih bantaran sungai untuk ditempati agar memudahkan mereka mobilisasi ketika sumber makanan di lokasi sangat minim.

Oleh karena itu, suku Bauzi ini membangun rumah sederhana yang dapat dengan mudah dihancurkan setiap kali mereka akan pindah rumah.

Tradisi yang masih dipertahankan adalah tradisi berburu dan meramu.

Baca Juga: Satu Indonesia Girang! Uang Rupiah Ternyata Sah Bisa Digunakan di 5 Negara Ini, Lho!

  1. Tombak Khas Papua

Tombak orang Papua adalah senjata tradisional di Papua Barat ini yang juga biasa disebut “Tul” oleh masyarakat setempat.

Tombak adalah senjata yang bisa digunakan untuk pertempuran dan berburu. Selain itu, budaya Papua sendiri sering menggunakan tombak sebagai ciri khas tariannya.

Senjata di atas terbuat dari bahan dasar yang mudah ditemukan di alam.

Sebuah batang pohon di pegangan dan batu sungai yang tajam di kepala tombak. Hal ini memungkinkan tombak untuk bertahan hidup sebagai senjata yang diperlukan untuk berburu dan kegiatan pertempuran.

Keistimewaan senjata tradisional Papua ini adalah dilarang menggunakan tombak untuk tujuan selain berburu atau berperang.

Misalnya, tombak tidak diperbolehkan untuk memotong pucuk pohon yang masih muda atau tombak untuk membawa perlengkapan berkebun.

Pelanggaran aturan peralatan berburu ini akan mengakibatkan nasib buruk. Di sisi lain, pembuatan kerangka tombak membutuhkan waktu.

Dimulai dari batang kayu yang diambil dari pohon, dikeringkan dan dipotong menjadi potongan-potongan 3m.

  1. Kapak Batu

Kapak batu yang ditemukan di Papua umumnya kapak lonjong.

Namun seiring berjalannya waktu, budaya kapak batu ini hampir terlupakan Dalam budaya Sentani, kelompok suku besar di Papua, kapak batu mengalami pergeseran fungsi.

Kapak batu tidak lagi sebagai alat kerja untuk menebang pohon, menokok sagu, atau membuat perahu.

Kapak batu atau he (bahasa Sentani) digunakan sebagai warisan turun-temurun yang memiliki nilai sosial terutama dalam upacara adat, seperti pembayaran mas kawin, denda adat, dan pembayaran kepala. Di Sentani, ada beberapa jenis kapak batu, yaitu:

  • He Nokhong, kapak batu berwarna hitam
  • He Phinukhu, kapak batu berwarna hitam dan hijau
  • He Hawaphu, kapak batu berwarna hijau
  • He Khongge , kapak batu berwarna hitam berbintik putih
  • He Hawa phulu, kapak batu berwarna kehijau-hijauan
  • He Raime rouw, kapak batu berwarna hijau muda
  • He Yanggove, kapak batu berwarna hijau tua
  • He Hokhai, kapak batu berwarna hijau kemerahan
  • He Rondo fikholie, kapak batu berwarna hijau keputihan

Kapak batu yang paling sering digunakan dalam upacara adat dan pembayaran adat adalah he nokhong, he phinukhu, he hawaphu, dan he khongge.

  1. Busur Panah Papua

Busur dan anak panah adalah salah satu senjata tradisional Papua Barat yang digunakan untuk berburu babi hutan dan binatang lainnya.

Busur dan anak panah juga jadi senjata Papua yang selalu dibawa bersama tombak. Kegunaan lain dari panah adalah sebagai alat perang.

Perbedaannya terletak pada bahan yang digunakan untuk mata panahnya.

Untuk keperluan berburu hewan adalah menggunakan besi bambu. Di sisi lain, masyarakat adat Papua memiliki aturan bahwa tombak yang digunakan saat akan berperang terbuat dari tulang binatang.

Panah juga digunakan sebagai hiasan rumah di beberapa bagian Papua, seperti Irian Jaya, Wamena, dan Kururu. Panah di area ini hanya untuk koleksi di rumah.

  1. Senjata Parang Papua

Parang Papua adalah senjata tradisional Papua Barat yang merupakan simbol kekuatan dan keuletan pria di rumah.

Parang disebut “Jalowy” oleh masyarakat setempat. Parang papua ini membutuhkan banyak waktu dalam proses pembuatannya.

Berasal dari batu yang dibelah dan dibuka kemudian diasah hingga membentuk parang yang tajam.

Untuk meningkatkan kekerasan dan daya tahan, pengrajin parang selalu menambahkan minyak babi dan lemak babi kemudian diasah hingga halus dan tajam.

Senjata tradisional Papua ini memiliki banyak kegunaan dasar. Untuk keperluan rumah tangga, seperti memasak, memotong daging, memotong sagu.

Selain itu, parang Papua juga digunakan di bidang pertanian dan dapat digunakan sebagai alat untuk merekrut calon mitra.

Selain itu, penggunaan Paran Papua ini juga dapat dijadikan koleksi. Bagi wisatawan asing maupun lokal yang membutuhkannya sebagai hiasan pada dinding rumah.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News

Baca Juga: Bukan Cuma Isapan Jempol! 7 Bukti Indonesia Pernah Jadi Negara Paling Kaya Zaman Dulu

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm