Belgia, Sonora.ID - Wali Kota Makassar, Danny Pomanto memaparkan beberapa langkah yang diambil pemerintah dalam membangun Makassar menjadi kota tangguh dan layak huni.
Hal itu saat menjadi pembicara pada sesi metropolis policy atau diskusi dalam Brussel Urban Summit 2023 di Belgia. Temanya yakni greening cities, a pathway to social inclusion.
Kegiatan yang berlangsung sejak 12-15 Juni 2023 ini hanya diikuti secara offline oleh 23 kota dari 18 negara dari 350 Kota yang terdaftar sebagai Member of Metropolis City.
Diantaranya yaitu Brussel Belgia, Bogota Kolombia, Yiwu China, Antalya Turki, Antwerp Belgia, Asuncion Paraguay, Bamako Mali, Changsa China, Douala Kamerun.
Danny menambahkan langkah tersebut merupakan upaya Pemkot Makassar beradaptasi dengan tantangan global. Seperti bencana penduduk, pandemi, geo-politik, hingga perubahan iklim.
Baca Juga: PPDB 2023, Disdik Makassar Tiadakan Syarat Baca dan Berhitung Masuk TK dan SD
Program Lorong Wisata merupakan salah satu wujud nyata meningkatkan ketahanan sebuah kota dalam menjawab berbagai tantangan global.
"Jadi public engagement (keterlibatan publik) itu penting dalam mendukung pencapaian kota hijau yang berketahanan," kata Danny Pomanto dalam keterangan yang diterima, Selasa (13/6/2023).
Apalagi Program Lorong Wisata yang ia gagas melibatkan seluruh elemen mulai dari tokoh masyarakat, tokoh pemuda, RT/RW, camat, lurah, OPD lingkup Pemkot Makassar, dan juga masyarakat sekitar.
Program ini bertujuan untuk ekonomi sirkular dan ketahanan pangan sebuah kota melalui pemberdayaan masyarakat, penguatan UMKM, pemberdayaan gender, bank limbah, hingga pemasaran digital.
Untuk meningkatkan program tersebut, Pemkot Makassar berkolaborasi dengan Program RISE (Revitalising Informal Settlement and their Environment) yaitu program bersama Monash University dan Melbourne University Australia dan Pemerintah Australia.
Program lain yakni modernisasi kota melalui gang taman pintar bekerja sama National Science Foundation USA dan disponsori oleh Kementerian Luar Negeri AS dan 6 universitas terkemuka di Amerika dan Indonesia yang berbeda, termasuk Penn State, Virginia Tech dan UC Boulder Universities di AS.
"Untuk mendukung kota hijau, kami juga telah membuat kendaraan listrik kecil bernama Co'mo atau Commuter Metromoda tahun lalu sebagai prototipe. Co'mo ini akan menjadi kendaraan umum yang juga dapat membawa orang ke Lorong Wisata," tuturnya.
Program lain meningkatkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang saat ini telah mencapai 11% dari target 30%. Baik itu dalam bentuk sabuk hijau, hutan bakau, dan area hijau di tepi sungai.
Pemkot Makassar, lanjut Danny Pomanto akan mengoperasikan Proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) yang sudah dalam tahap penawaran.
"Proyek ini sebagai intervensi teknologi ramah lingkungan untuk mengurangi limbah dan itu dapat mengurangi hingga 1.000 ton limbah per hari," bebernya.
Program terbaru dipaparkan Danny Pomanto yakni Net Zero Carbon bekerja sama dengan The National Science Foundation-USA dan Bandung Institute of Technology.
"Kami sementara mengembangkan ketahanan desa perkotaan dengan menerapkan cat Cool Roof untuk menurunkan suhu dan membuat rumah lebih sehat," tutup Danny Pomanto.
Di akhir sesi Wali Kota Danny menyampaikan bahwa sekarang kita harus bertindak untuk membuat dunia global kita lebih hijau dan zero carbon dengan Act Now, Act Different dan Act Together.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News