3 Bahaya Penggunaan Minyak Bekas, Bisa Kembangkan Kanker!

13 Juni 2023 19:30 WIB
Illustrasi Minyak Jelantah
Illustrasi Minyak Jelantah ( Freepict.com)
Palembang, Sonora.ID - Serbuk penggorengan pada umumnya disebabkan oleh minyak yang digunakan secara berulang kali.

Minyak sisa ini juga mengandung lemak jenuh berlebih yang dapat meningkatkan risiko obesitas.

Namun yang mengkhawatirkannya, penggunaan minyak bekas sudah menjadi hal lumrah bagi sebagian kalangan.

Padahal resiko yang timbul dari penggunaan minyak bekas sangatlah berbahaya bagi kesehatan.

Dilansir dari Kompas.com, berikut dampak bahaya dari penggunaan minyak secara berulang kali (bekas).

Baca Juga: Jangan Sembarangan, Begini Cara Mengolah Kangkung yang Benar Supaya Terhindar dari Bahaya

1. Meningkatkan kolesterol

Pada dasarnya, mengonsumsi gorengan atau makanan dengan minyak berlebihan sangat berpengaruh terhadap kenaikan kolesterol.

Suhu tinggi yang digunakan untuk memasak dan penggunaan minyak berkali-kali akan mengakibatkan ikatan rangkap pada asam lemak tidak jenuh rusak, sehingga hanya menyisakan asam lemak jenuh.

Penggunaan minyak jelantah juga akan menyebabkan penumpukan lemak, termasuk asam miristat, asam palmitat, asam laurat dan asam kaprat.

Jika dikomsumsi dalam jumlah berlebih, makanan jenis ini bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Sebab, lemak jenuh mengalami hidrolisis selama proses pencernaan, yaitu diubah menjadi molekul seperti endapan yang ditimbun di sel dan jaringan lemak.

2. Bersifat karsinogenik

Bukan hanya mengembangkan kanker yang sudah ada, penggunaan minyak jelantah dalam jangka waktu lama juga memicu tumbuhnya kanker.

Menurut Medical News Today, memanaskan kembali minyak goreng akan mengubah komposisinya. Setelah dipanaskan kembali, racun yang disebut dengan akrolein atau dikenal dengan potensi karsinogenik, dilepaskan.

Paparan akrolein dalam jangka panjang bisa memicu peradangan dan kanker serta meningkatkan risiko penyakit jantung.

3. Mengembangkan kanker

Di sisi lain, seperti dilansir kompas.com sebuah studi pada 2019 menguji apakah minyak yang digunakan kembali berperan dalam pertumbuhan kanker payudara metastatik.

Para peneliti dari University of Illinois at Urbana-Champaign ini menyuntikkan sel kanker payudara 4T1 ke tulang kering setiap tikus. Tikus semula diberi diet rendah lemak selama seminggu.

Kemudian, sebagian dari mereka diberi makan minyak kedelai segar selama 16 minggu.

Sementara kelompok lain, diberi minyak yang telah digunakan berulang-ulang. Tak lama, peneliti menyadari bahwa tumor pada tikus yang diberi minyak bekas bermetastasis atau tumbuh dan menyebar empat kali lebih banyak daripada tikus dengan minyak segar.

Melalui penelitian itu, peneliti menarik kesimpulan bahwa penggunaan minyak bekas berpengaruh pada penyebaran kanker yang sudah ada.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm