Palembang, Sonora.ID - Lari pagi menjadi salah satu pilihan orang-orang yang ingin memiliki kondisi tubuh yang sehat.
Ketika seseorang lari pagi, outfit yang biasa digunakan adalah menggunakan jaket yang tebal.
Pasalnya, memakai jaket tebal ketika lari dianggap bisa membakar lemak lebih banyak.
Namun tahukah Anda, ternyata hal ini tidaklah benar.
Justru berlari dengan memakai jaket bisa berbahaya untuk tubuh kita.
Lalu, apa saja bahayanya jika kita melakukan olahraga lari dengan memakai jaket? dilansir dari Grid.id.
Baca Juga: 3 Bahaya Penggunaan Minyak Bekas, Bisa Kembangkan Kanker!
1. Kram Karena Panas
Memakai jaket saat berlari membuat tubuh semakin memanas. Ini menyebabkan produksi keringat jadi berlebih.
Kalau sudah begitu, tubuh bisa kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar lalu menyebabkan kram panas. Apalagi jika dilakukan dalam kondisi cuaca yang panas.
2. Dehidrasi Berat
Dehidrasi adalah kondisi saat tubuh kekurangan cairan. Dehidrasi bisa jadi lebih berat kalau kita memaksakan lari dengan memakai jaket.
Gejala yang paling umum ketika seseorang mengalami dehidrasi berat adalah pusing, kelelahan, dan bahkan disorientasi mental seperti kelinglungan.
Wah, ternyata berlari dengan memakai jaket tidak ada manfaatnya, justru malah berbahaya bagi tubuh kalau kita memakai jaket yang tebal.
Sebaiknya kita menggunakan pakaian yang nyaman, tidak terlalu tebal, dan tidak mudah menyerap keringat.
3. Heat Exhaution
Heat exhaution terjadi akibat seseorang menyepelekan gejala kram panas.
Ini membuat tubuh yang terpapar panas selama berjam-jam dan kehilangan banyak cairan akibat keringat berlebih.
Kondisi ini menyebabkan tubuh kelelahan, pusing, lemas, tekanan darah rendah, bahkan sampai pingsan.
4. Heat Stroke
Heat stroke adalah suatu keadaan yang terjadi akibat terpapar panas dalam waktu yang sangat lama.
Jika tidak segera diobati, heat stroke bisa menyebabkan kerusakan pada tubuh, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Gejala heat stroke di antaranya ialah pandangan mulai berkunang-kunang, wajah pucat, tangan dingin, hingga pingsan.
Ketika tubuh kekurangan cairan, darah akan menjadi kental sehingga aliran darah ke seluruh tubuh menjadi terganggu, termasuk ke jantung hingga otak.