Sonora.ID - Dalam rangka pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor seluruh Indonesia untuk menyongsong Harganas 2023, Sulawesi Utara (Sulut) ditargetkan melayani 7.718 akseptor.
Target ini dibagi untuk 15 kabupaten atau kota di Sulut dengan pembagian MOP 2, MOW 45, IUD 168, Implant 1.961, Suntik 2.628, PIL KB 2.473, kondom 441 ditambah 326 pelayanan KB Pasca Persalinan.
Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Utara, Ir. Diano Tino Tandaju, M.Erg didampingi oleh Ketua Pokja Peningkatan Kualitas Pelayanan KB Ignasius P. Worung , SE.,M.Si, bersama tim TPPS Provinsi Sulut mengikuti secara daring Pembukaan PSA menyapa Sulut yang dilakukan oleh BKKBN Pusat, Di Kab Bolmong Selatan.
Adapun Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan menjadi pusat pelaksanaan kegiatan dengan target sebanyak 294 akseptor per mix kontrasepsi dan KB PP.
Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Screen House Koperasi Modoinding, Upaya Majukan Pertanian di Minsel
Terkait sistem pencatatan pelaporan, telah tersedia link survey (google form) untuk capaian pelayanan KB dan Indeks Kualitas Penilaian KB, yang selanjutnya diinput ke aplikasi New Siga.
Untuk itu, diharapkan dengan adanya dukungan dari OPD KB, mitra dan stake holder terkait serta PKB/PLKB/Kader atau petugas lapangan kegiatan PSA ini dapat berjalan dengan baik agar target pelayanan KB di Provinsi Sulawesi Utara dapat tercapai.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara Ir.Diano Tino Tandaju,M.Erg optimis target tersebut dapat dicapai.
Pihaknya telah membagi target tersebut kepada seluruh Kabupaten dan Kota di seluruh Provinsi Sulawesi Utara.
Terkait angka TFR Provinsi Sulut yang sudah disesuaikan 2,1 yang berarti rata-rata wanita melahirkan kurang dari dua anak, Ir.Diano Tino Tandaju.M.Erg menjelaskan bahwa pelayanan kontrasepsi tetap harus ditingkatkan.
“Pelayanan kontrasepsi tidak semata-mata hanya untuk menurunkan angka kelahiran saja, tetapi terutama untuk menjaga derajat kesehatan ibu" ujarnya.
Jadi walau tidak harus menurunkan angka kelahiran lagi, tetapi menurunkan kebutuhan akan kontrasepsi yang tidak terpenuhi (Unmet need) demi menghindarikan kehamilan resiko tinggi tetap harus digalakkan.
Terkait persiapan pelaksanaan kegiatan, Kaper BKKBN Provinsi Sulut menjelaskan meski ada beberapa kendala di lapangan hal tersebut tidak akan menggangu karena sudah berkoordinasi dengan OPDKB di masing-masing kabupaten kota.
“Pelayanan KB sejuta Akseptor tahun ini Sulut siap untuk memberikan pelayanan dan optimis akan mencapai target yang diberikan, Kami telah melakukan koordinasi dengan dinas terkait, Kami terus akan berkomitmen meningkatkan kualitas pelayanan kontrasepsi di Sulut,” jelas Kaper BKKBN Provinsi Sulawesi Utara.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News