DP3KB Kubu Raya Gelar Audit Kasus Stunting 2023

16 Juni 2023 10:20 WIB
Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya dan Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Yusran Anizam, S.Sos., M.Si., membuka kegiatan Seminar Diseminasi Audit Kasus Stunting Kabupaten Kubu Raya Tahun 2023 yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Pendusuk dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kabupaten Kubu Raya, bertempat di Gardenia Resort and Spa, Selasa (13/6/2023).
Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya dan Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Yusran Anizam, S.Sos., M.Si., membuka kegiatan Seminar Diseminasi Audit Kasus Stunting Kabupaten Kubu Raya Tahun 2023 yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Pendusuk dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kabupaten Kubu Raya, bertempat di Gardenia Resort and Spa, Selasa (13/6/2023). ( William)

Para Peserta Seminar Diseminasi Audit Kasus Stunting Kabupaten Kubu Raya Tahun 2023.

Kubu Raya, Sonora.ID – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kubu Raya menggelar Seminar Diseminasi Audit Kasus Stunting Kabupaten Kubu Raya Tahun 2023.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Yusran Anizam, S.Sos., M.Si., bertempat di Gardenia Resort & SPA, Selasa (13/6/2023). 

Sekda Kubu Raya menyampaikan dalam arahannya bahwa tim di lapangan telah mengumpulkan data - data terkait permasalahan - permasalahan yang menyebabkan stunting, mulai dari lingkungan, masyarakat itu sendiri dan sebagainya. 

"Kita data semua mana yang lebih signifikan mempengaruhi terjadinya stunting di masyarakat, " ungkapnya. 

Baca Juga: Workshop Rumah Data Kependudukan dan Informasi Keluarga Sulut

Dirinya melanjutkan dengan mengetahui hal tersebut maka kemudian dilakukanlah analisa sehingga didapatlah intervensi atau program apa saja yang bisa dilaksanakan. 

"Inilah tahapan - tahapan dalam kita melakukan Audit Stunting untuk menyelesaikan masalah - masalah stunting di Kubu Raya, " lanjutnya. 

Dari data di lapangan yang sudah dikumpulkan dari tiga desa sampel meliputi Desa Sungai Malaya, Desa Megatimur Kec. Sungai Ambawang, dan Desa Limbung Kec. Sungai Raya, yang kemudian nanti akan dianalisa dan didiskusikan dalam seminar tersebut. 

Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kubu Raya, dr. Dyah Tut Wuri Handayani, M.Kes., sekaligus menjadi pemateri pada kegiatan ini menjelaskan Audit Kasus Stunting ini untuk mengkaji kasus stunting dengan melihat faktor - faktor apa yang menjadi penyebab stunting mulai dari sanitasi, kondisi ibu, kondisi sosial ekonomi, dan sebagainya. 

"Semoga dengan adanya kegiatan ini kita bisa menemukan faktor - faktor penyebab stunting dan tidak terjadi lagi bayi lahir stunting, " ujarnya. 

Pada kegiatan yang dijalankan ini DP3KB menggandeng mitra yaitu para pakar diantaranya; dr. Khairu Nisa, Sp.OG., (Dokter Spesialis Kandungan), dr. Desriani Lestari, Sp.A., M. Biomed., (Dokter Spesialis Anak), Fera Anggraini, S.Psi., M.Psi., (Psikolog Klinis), dan Suyati, ST., Gz. 

"Kita ingin stunting itu tidak terjadi sehingga tidak ada lagi audit yang kita lakukan, sebenarnya yang terpenting adalah pencegahan, mulai dari remaja, calon pengantin, pada saat kehamilan, perawatan kehamilan, serta 1000 hari pertama kehidupan, " ujarnya. 

Pada kesempatan yang sama Dokter Spesialis Anak, dr. Desriani Lestari, Sp.A., M. Biomed., pada kegiatan ini menemukan 2 kasus balita stunting yaitu kasus pada balita usia 2 tahun dan usia 23 bulan. 

"Jadi pada kasus ini yang terpenting adalah kerjasama dari semua pihak, kita harus melibatkan semua tim yang ada di desa untuk mengatasi kasus ini kemudian edukasi itu penting untuk keluarganya, bagaimana pola Pemberian makannya, bagaimana pola asuhnya, dan kita harus melihat faktor resikonya, " ucapnya. 

Faktor Resiko lanjutnya,  harus bisa diatasi kebetulan pada kasus ini memang ditemukan Faktor Resiko Ekonomi, Faktor Resiko Pola Asuh dan Faktor Resiko Pemberian Makan, serta yang paling penting lagi untuk stunting adalah mencegah bukan mengobati. 

"Jadi pencegahan ini harus dilakukan mulai dari sebelum ibu hamil, ketika hamil, dan 1000 hari pertama kehidupan, kita sebagai dokter anak sangat konsen terutama pada 1000 hari pertama, " terangnya.

Dokter Spesialis Kandungan, dr. Khairu Nisa, Sp.OG., menemukan beberapa kasus stunting terutama pada ibu hamil Nivas dan pada calon pengantin. 

"Faktor - faktor stunting ini dimulai biasanya dari pasangan usia subur, dimana tadi ada satu kasus dengan pasangan usia subur menikah di bawah umur dengan kondisi ibu mengalami anemia, " tuturnya. 

Hal tersebutlah yang menurutnya salah satu kasus yang diperhatikan karena ke depannya kalau ibu tersebut hamil maka kemungkinan bayi yang dilahirkan bisa mengalami stunting. 

"Kasus selanjutnya kita menemukan di lapangan ternyata ada seorang ibu yang memang hamil dengan jarak yang terlalu dekat, sedangkam bayi yang sebelumnya lahir mengalami berat badan rendah, " terangnya lagi. 

Hal tersebut yang menurutnya juga faktor yang harus diwaspadai karena kalau kita tidak ditangani secara komprehensif maka bisa terjadi stunting pada bayi yang dikandungnya. 

Dia juga menemukan kasus ibu hamil dengan usia 42 tahun lebih dimana usia tersebut memiliki resiko kehamilan yang tinggi. 

"Tiga kasus kehamilan ini yang akan kita monitor di Kabupaten Kubu Raya dan kita akan bersama - sama dengan dr. Anak, Gizi, dan Psikolog untuk menangani pasien - pasien kami yang mengalami kekurangan gizi dan kehamilan yang kurang baik agar ke depannya jika melahirkan, tidak melahirkan bayi - bayi dengan kondisi stunting, " pungkasnya. 

Seminar dihadiri juga dari Forum Genre KKR kaitannya untuk pencegahan stunting dari hulu (pra nikah) dengan konsep Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja (PKBR) untuk menuju Tegar Remaja, kemudian perwakilan Camat, PKK, OPD terkait, Baznas kubu raya, Rumah Zakat Pontianak, dan pihak yang lainnya.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm