Namun jika seseorang dengan kekebalan tubuh yang lemah, maka risiko terkena penyakit akibat bakteri ini lebih besar.
Mereka jadi lebih sulit untuk melawan infeksi tersebut.
2. Pasteurella
Pasteurella merupakan jenis bakteri yang muncul pada lebih dari setengah luka gigitan anjing yang terinfeksi.
Penyakit ini biasanya menyebabkan rasa sakit dan infeksi merah di area luka gigitan.
Namun, Pasteurella ini menimbulkan efek yang lebih serius untuk seseorang denagn sistem kekebalan tubuh lemah.
Beberapa gejalanya pembengkakan kelenjar, pembengkakan persendian, dan kesulitan untuk bergerak.
3. Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA)
MRSA adalah sejenis infeksi yang diakibrkan oleh bakteri Staphylococcus.
Bakteri ini termasuk bakteri yang kebal dengan antibiotik seperti amoxicillin atau penisilin.
Anjing atau hewan lainnya bisa menularkan MRSA tanpa menunjukkan gejala apa pun.
Bakteri biasanya membuat infeksi pada kulit, paru-paru dan saluran kemih.
Dalam beberapa kasusu, MRSA bisa menyebakan ke aliran darah atau paru-paru dan menyebabkan infeksi yang mengancam nyawa.
Baca Juga: Pertolongan Pertama Bila Digigit Anjing Rabies
4. Tetanus
Tetanus merupakan racun yang diproduksi oleh jenis bakteri Clostridium Tetani.
Racun ini dapat membuat kelumpuhan pada manusia dan menjadi masalah serius jika lukanya sangat dalam.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Selain Rabies, Ini 4 Penyakit karena Gigitan Anjing"