Sonora.ID - Jelang peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2023, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) bekerjasama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan webinar dengan tema “Pancasila di Hati Anak Indonesia”.
Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya memperkokoh nilai-nilai sakti Pancasila di hati anak Indonesia sebagai ideologi bangsa yang sempurna dalam mengatur tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, serta menjadi cerminan Indonesia.
Plt. Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA, Rini Handayani menegasman untuk menumbuhkan nilai-nilai Pancasila pada anak, harus ditanamkan sejak dini di tengah gempuran globalisasi dan kemajuan teknologi informasi agar generasi penerus bangsa tidak lantas melupakan nilai-nilai agung Pancasila dan dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Pesatnya globalisasi dan perkembangan teknologi informasi berkontribusi dalam memudarkan nilai-nilai Pancasila di dalam diri anak bangsa. Akibatnya, nilai-nilai Pancasila yang menjunjung tinggi keberagaman dan persatuan bangsa tidak lagi menjadi fondasi utama anak-anak dan masyarakat dalam berperilaku di kehidupan sehari-hari,” ujar Rini.
Rini menyampaikan penelitan SETARA Institute pada 2023 mengungkapkan 83,3% pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di 4 (empat) kota di Indonesia setuju untuk mengganti atau mengubah Pancasila sebagai ideologi negara.
Baca Juga: Bangun Ekosistem Wirausaha melalui Pendekatan Multistakeholder
Hasil penelitian tersebut harus menjadi perhatian bersama karena menunjukkan keprihatinan akan gambaran generasi penerus bangsa yang kurang memaknai nilai-nilai agung Pancasila.
Sementara itu, Profil Anak Indonesia 2022 mencatat anak Indonesia berjumlah 79,5 juta jiwa atau sekitar 29,15% dari seluruh penduduk Indonesia.
Besarnya proporsi tersebut merupakan potensi luar biasa bangsa Indonesia yang dapat berperan sebagai agen perubahan yang mampu menjadi kekuatan dalam menggerakkan dan menanamkan kembali nilai-nilai agung Pancasila yang kian memudar dalam kehidupan bermasyarakat.
“Di tangan anak-anak Indonesia inilah kita menaruh harapan dan masa depan bangsa dalam kemajuan dan keberlangsungan pembangunan Indonesia yang jauh lebih baik. Oleh karena itu, menumbuhkan rasa kecintaan dan nilai-nilai Pancasila pada anak Indonesia menjadi kewajiban dan tanggung jawab kita sebagai bangsa Indonesia agar kelak anak-anak Indonesia dapat menjadi pelopor dan duta-duta dalam memprakarsai kebhinekaan, ketuhanan, kemanusiaan, kesatuan, kerakyatan, dan keadilan di kehidupan sehari-hari,” ungkap Rini.
Lebih lanjut, Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi BPIP, Rima Agristina mengatakan bangsa Indonesia dianugerahi ideologi Pancasila atas perjuangan panjang para pendiri negeri sebagai suatu landasan kehidupan bangsa Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
“Nilai-nilai Pancasila tidak pernah membedakan ataupun mempertanyakan apa agamamu, apa golonganmu, apa suku bangsamu, atau apapun itu karena Pancasila dengan jelas menyatakan kita semua adalah satu, bangsa Indonesia. Luar biasanya nilai-nilai Pancasila mengajarkan kita dalam keyakinan beragama, keberagaman tanpa membeda-bedakan, dan toleransi antar sesama manusia yang dapat diaktualisasikan kepada bangsa negara lain di seluruh belahan dunia, tidak hanya sesama bangsa Indonesia semata,” ungkap Rima.
Rima pun menekankan Indonesia memiliki kekayaan dan keberagaman luar biasa dari agama, adat istiadat, hingga karya budaya yang menjadi ciri khas dan karakter bangsa Indonesia.
Sebagai generasi penerus bangsa, anak-anak Indonesia harus menumbukan rasa cinta dan bangga akan kekayaan dan keberagaman tersebut dengan memaknai nilai-nilai Pancasila di hati dan menerapkannya dalam tindakan di kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Kemenko PMK Ajak Masyarakat Majukan Koperasi dan UMKM
“Banyak cara dalam menumbuhkan nilai-nilai Pancasila di hati anak Indonesia dimulai dengan melihat lingkungan sekitar bahwa di kehidupan sehari-hari kita membutuhkan toleransi dan gotong royong untuk membantu sesama, hingga menunjukkan secara langsung dengan ketertarikan pada budaya dan kultur kearifan lokal, serta menggunakan produk-produk Indonesia,” tandas Rima.
Dalam kesempatan tersebut, hadir perwakilan anak dan remaja dari berbagai forum dan organisasi pelajar secara luring dan daring untuk berdiskusi dan menyampaikan praktik baik yang telah dilakukan dalam memaknai nilai-nilai Pancasila, serta saling menginspirasi anak-anak Indonesia untuk mempelopori dan mengaktualisasikan aksi-aksi nyata ideologi Pancasila di kehidupan berbangsa dan bermasyarakat sehari-hari.