Sonora.id - Pesona Perbatasan Indonesia kali ini dari Maluku, tepatnya di kabupaten Maluku Barat Daya, yang berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste dan Benua Australia.
Sungguh anugerah dari Sang Pencipta, alam yang indah diberikan kepada bumi Kalwedo. Surga tersembunyi ada di Pulau Moa, salah satu pulau terluar Indonesia.
Pemandangan alamnya masih terjaga. Di sela sela rangkaian kegiatan GerbangDutas tahun 2023, Penyiar Radio Sonora Puspa, berkesempatan menyambangi beberapa destinasi wisata yang ada di Pulau Moa.
Saat memasuki Pantai Syota, kamu akan disambut papan kayu asli yang bertuliskan " Welcome to Pante Syota, Kalo Balom Sampe di Pantai Syota, Jang Bilang Kalo Datang di Moa", yang artinya selamat datang di pantai syota, sudah paling tepat berkunjung ke Pantai Syota jika anda sedang berada di Pulau Moa.
Bahkan, beberapa pohon kelapa juga terdapat papan kayu berisikan pesan dari warga sekitar untuk para pengunjung pantai seperti Jangan Lupa bahagia, Beta rindu Ale.
Hamparan pasir putih terasa lembut saat kita menginjakan kaki di pinggiran pantai desa Klis yang jaraknya 21 km dari pusat kota Moa dan mata langsung dimanjakan dengan gradasi warna air laut.
Bermain di pasir, berenang di lautan biru Pantai Syota hingga berswa foto menjadi aktivitas paling banyak yang dilakukan pengunjung.
Ada juga yang menyelam menyaksikan keindahan terumbu karang, seperti salah satu Relawan Yayasan WWF Indonesia Tasia Alerbitu yang berbagi cerita tentang Pesona Pantai Syota kepada Penyiar Radio Sonora Puspa. "Lokasi Pantai Syota itu strategis, hanya 30 menit dari pusat kota Moa", kata Tasia.
Menurut Tasia, bukan cuma pesisir pantai yang elok tetapi bawah lautnya menyimpan kekayaan ekosistem bahari yang luar biasa. Mulai dari terumbu karang bagus, beragam spesies ikan, bahkan bagi yang beruntung bisa berjumpa mamalia laut seperti lumba lumba hingga paus.
"Seiring makin ramainya wisatawan yang berkunjung ke Pantai Syota, pemerintah daerah seharusnya semakin memaksimalkan pembangunan dan pengembangan wisata Pantai Syota," kata wanita asal Pulau Lakor, kabupaten MBD atau Maluku Barat Daya. Tasia dan pihak WWF Indonesia yang berada di MBD terus mendorong pemerintah daerah dan masyarakat bumi Kalwedo untuk gencar meningkatkan sarana dan prasarana pendukung wisata alam pantai dan wisata bawah laut Pantai Syota.
Hingga bulan Juni 2023, akses menuju ke pantai ini cukup baik, jaraknya kurang dari 10 km dari Bandara Jos Orno Imsula, Kabupaten MBD. Jalanan nya sudah beraspal sehingga dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun empat. Nah bagi kamu pecinta wisata bahari ada tips dari Tasia memilih waktu yang tepat untuk menyelam di Pantai Syota. "Maluku Barat Daya punya 2 musim yaitu musim barat dan musim timur. Bagi pecinta wisata bahari sangat dianjurkan Untuk datang di musim timur tepatnya dj bulan oktober sampai November, sedangkan untuk musim barat bisa berkunjung pada akhir bulan Maret hingga awal bulan April, "ungkap Tasia.
Faktanya, Pantai Syota meraih gelar juara pertama dalam Anugerah Pesona Indonesia atau API Award Tahun 2022 kategori destinasi baru, sehingga pantai yang satu ini yang wajib banget dikunjungi ketika kamu berkunjung ke Kabupaten Maluku Barat Daya. Yang lelah bermain, kamu bisa rebahan dan bersantai menanti sunset di fasilitas gazebo yang disediakan, serta beberapa tempat duduk yang masih alami dari batang pohon. Selain itu, pantai ini dilengkapi dengan fasilitas toilet dan juga area parkir yang luas.
Selain Pantai Syota, Puspa juga sempat singgah sebentar di Gunung kerbau, nampak seperti padang sabana dengan rumput berukuran sedang yang menutupinya. Gunung di pulau Moa ini sangat unik dan jarang ditemui di destinasi wisata manapun yaitu kehadiran kerbau-kerbau ternak warga yang sengaja dilepasliarkan. Saat berada di gunung kerbau, Puspa takjub menyaksikan panorama langit berubah warna saat malam hendak hadir di bumi Kalwedo.
Pulau Moa juga menyuguhkan pantai-pantai yang belum terjamah. Pantai-pantai berpasir putih dengan garis pantai yang landai, salah satunya Pantai Wakarleli, yang juga merupakan kawasan konservasi.
Untuk wisatawan maupun pengunjung dari luar Pulau Moa harus menyesuaikan jadwal penerbangan yang masih terbatas, yaitu di Selasa, Kamis dan Minggu. Menanggapi masalah akses jalan di perbatasan, Menteri Dalam Negeri Tito selaku Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan BNPP mengaku akan berkoordinasi dengan kementerian perhubungan untuk menyediakan akses baik melalui jalur udara maupun laut.
“Yang menjadi prioritas, pertama akses melalui udara, kita akan minta penerbangan ke sini (Pulau Moa) lebih banyak lagi, dan nanti runway-nya diperpanjang sehingga pesawat besar bisa masuk,” ungkap Tito dalam Wawancara Eksklusif bersama Penyiar Radio Sonora Puspa, pada Kamis 15 Juni 2023, usai meresmikan Pencanangan GerbangDutas 2023.
Tak hanya akses jalan, akses jaringan internet juga dikeluhkan oleh pengunjung Pulau Moa. Menanggapi keluhan tersebut, Ketua pengarah BNPP Menkopolhukam Mahfud MD menjanjikan selambat lambat nya bulan Januari 2024 kebutuhan akan jaringan internet akan dipenuhi dengan diluncurkannya Satria-1.
Jalan jalan ke Maluku Barat Daya, Jangan lupa mampir ke Pantai Syota
Sampai disini cerita dari Puspa, Salam Pesona Perbatasan Indonesia.
Penulis: Puspa