Sonora.ID - Tekstur MPASI 8 bulan yang benar bisa mencegah bayi melakukan GTM atau gerakan tutup mulut sehingga kenaikan berat badan dan nutrisi bayi terpenuhi.

Berkembang melalui tekstur adalah bagian yang menarik dari perjalanan MPASI! Setiap bayi itu berbeda, sehingga kecepatan perkembangannya akan bervariasi.

Mulailah dengan bubur halus, lalu makanan yang dihaluskan, lanjutkan ke makanan cincang dan makanan jari yang lembut saat bayi mengembangkan keterampilan makan dan mengunyah.

Baca Juga: Kumpulan Resep MPASI 6 Bulan Pertama Seminggu Lengkap

Usia delapan bulanadalah usia untuk memperkenalkan si kecil pada makanan yang lebih kental dan bertekstur. Makanan yang dibuat merupakan makanan lunak, cincang, parut, dan cincang halus.

Anda dapat menambahkan makanan ini ke makanan yang dihaluskan sebagai permulaan jika diinginkan.

Beberapa pilihan yang baik adalah daging cincang yang dimasak, makanan cincang lembut seperti labu kukus atau potongan kecil pasta matang.

Terus tawarkan variasi makanan kaya zat besi, sayuran, buah-buahan dan makanan biji-bijian (sereal) setiap hari.

Makanan jari juga dapat ditawarkan pada usia ini yang bagus untuk belajar mengunyah dan membantu koordinasi tangan-mata.

Beberapa ide makanan jari adalah buah cincang lembut (kulit dan bijinya dibuang), pasta matang, jari roti bakar, keju parut, atau stik sayuran matang.

Risiko tersedak

Penting untuk secara bertahap meningkatkan tekstur makanan si kecil untuk membantu mengembangkan keterampilan mengunyahnya.

Pastikan makanan bayi memiliki tekstur dan bentuk lembut yang sesuai untuk tahap perkembangan dan kemampuan makannya.

Anak kecil dengan saluran udara dan makanan yang kecil dapat dengan mudah tersedak, terutama pada makanan kecil yang keras.

Baca Juga: Resep Rujak Aceh yang Lagi Viral, Dijual Fantastis oleh Ci Mehong

Mereka juga masih belajar memindahkan makanan di dalam mulut mereka dan keterampilan menggigit dan mengunyah mereka masih berkembang.

Beberapa makanan tidak boleh diberikan kepada anak kecil di bawah tiga tahun karena dapat menempel di tenggorokan bayi atau balita Anda dan menyebabkan tersedak.

Contoh makanan bermasalah adalah buah atau sayuran mentah yang keras seperti apel, wortel dan seledri, makanan bulat seperti tomat atau anggur ceri utuh, sosis matang dan kacang utuh yang keras.

Untuk mengurangi risikonya, Anda dapat menghilangkan bagian makanan yang berisiko tinggi (kulit dan biji), masak hingga lunak dan cincang halus atau tumbuk atau gunakan olesan tipis mentega kacang halus.

Selain hal di atas, hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk menghindari tersedak adalah selalu memastikan bayi duduk dan mengawasi bayi Anda saat mereka makan.