Sonora.ID - Diet merupakan salah satu cara untuk menurunkan berat badan. Terdapat beragam jenis diet yang bisa Anda ikuti.
Salah satu cara diet yang biasa dilakukan oleh orang-orang adalah mengkonsumsi telur rebus.
Namun apakah hal ini aman dan dianjurkan? Dikutip dari Grid.ID diet telur rebus bisa berdampak pada risiko berikut ini.
Baca Juga: Tujuh Makanan yang Dilarang Dipanaskan, Salah Satunya Telur
1. Berat badan naik turun ‘yoyo’
Penurunan berat badan yang cepat dan ekstrem umumnya memicu berat badan naik-turun tak menentu alias ‘yoyo’.
Berat badan memang turun cepat, tapi kondisi ini tidak akan bertahan lama. Sebab yang hilang bukan lemak melainkan cairan tubuh.
Berdasarkan anjuran Kemenkes, berat badan turun secara normal yaitu 0,5-1 kg per minggu.
Bukan dalam hitungan minggu bisa drastis lebih dari 1 kg, kecuali kalau Anda menderita penyakit serius.
2. Meningkatkan kolesterol
Ketika menjalani diet ini, konsumsi telur akan lebih banyak dari biasanya sehingga khawatir memicu lonjakan kolesterol dan berisiko pada penyakit kardiovaskular.
Hal tersebut erutama bagi yang memiliki riwayat alergi.
Orang yang punya riwayat alergi tidak disarankan mengikuti diet telur karena bisa menimbulkan reaksi negatif, seperti ruam kulit, biduran, mual, gatal, hingga gangguan pencernaan.
Baca Juga: Kalori Telur Rebus, Ceplok dan Orak Arik
3. Malnutrisi
Meski protein telur meningkatkan kerja metabolisme, tubuh tetap perlu nutrisi seimbang lainnya, misalnya dari karbohidrat, serat, vitamin, dan mineral.
Sementara iut, telur tidak bisa memenuhi nutrisi tersebut. Apabila tubuh kekurangan nutrisi penting, efeknya justru lebih serius.
Sebab, fungsi tubuh jadi bekerja tidak maksimal, kurang berenergi dan bisa menghambat kegiatan sehari-hari.