1. "Ana dina ana upa. Ora obah ora mamah."
Artinya: Ada hari ada nasi. Tidak mau bergerak tidak mendapatkan makanan.
2. "Diwenehi ati ngrogoh rempelo."
Artinya: Orang yang tidak mau bersyukur atas pemberian yang baik, dan inginnya lebih banyak.
Sonora.ID - Berikut adalah beberapa contoh peribahasa Jawa dan artinya yang penuh kebijaksanaan dan nasihat hidup.
Peribahasa Jawa adalah bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya Jawa yang kaya dan bersejarah.
Kita dapat memahami peribahasa Jawa sebagai ungkapan bijak yang diwariskan dari generasi ke generasi, yang mengandung nilai-nilai kearifan lokal dan pengalaman hidup.
Dalam kehidupan sehari-hari, peribahasa Jawa sering kali menggambarkan hikmah, nilai-nilai moral, dan nasihat bijak yang relevan dalam berbagai situasi.
Adapun di dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai contoh peribahasa Jawa yang penuh kebijaksanaan hidup dan mengandung makna yang mendalam.
Dengan mempelajari dan memahami hal tersebut, pembaca akan dapat merasakan kekayaan budaya Jawa dan mendapatkan wawasan baru tentang cara pandang dan kebijaksanaan hidup yang terkandung dalam peribahasa tersebut.
Dengan begitu, kita dapat memperkaya hubungan antarmanusia, memperoleh inspirasi, dan mendapatkan perspektif baru dalam menjalani kehidupan yang penuh makna.
Maka, untuk tahu lebih jauh, simak paparan mengenai beberapa contoh peribahasa Jawa dan artinya sebagaimana yang dikutip Sonora dari Bola.com berikut ini.
Baca Juga: 4 Contoh Puisi Bahasa Jawa (Geguritan) yang Bertemakan Guru
Contoh Peribahasa Jawa dan Artinya
1. "Ana dina ana upa. Ora obah ora mamah."
Artinya: Ada hari ada nasi. Tidak mau bergerak tidak mendapatkan makanan.
2. "Diwenehi ati ngrogoh rempelo."
Artinya: Orang yang tidak mau bersyukur atas pemberian yang baik, dan inginnya lebih banyak.
3. "Mimi lan mintuno."
Artinya: Sepasang kekasih yang saling mencintai.
4. "Nabok nyilih tangan."
Artinya: Memanfaatkan orang untuk melakukan sesuatu.
5. "Sanyari bumi, sakdhumuk bathuk, ditohi pati."
Artinya: orang harus berani dan mau membela kehormatan isterinya serta mempertahankan setiap jengkal tanah yang dimilikinya.
6. "Sadawa dawane lurung, ijik dawa gurung."
Artinya: pembicaraan orang dapat tersebar luas hingga tak terbatas.
7. "Becik ketitik, olo ketoro."
Artinya: Baik akan terbukti, dan buruk akan kelihatan dengan sendirinya.
8. "Kegedhen empyak kurang cagak."
Artinya: Besar pasak daripada tiang. Pengeluaran lebih besar daripada pemasukan.
9. "Janma tan kena ing ina."
Artinya: Manusia jangan dihina.
10. "Utha-uthu nggoleki salahe garu."
Artinya: Berjuang tanpa kenal lelah.
11. "Alon-alon sing penting kelakon."
Artinya: Pelan-pelan yang penting tercapai.
12. "Durung gedhe yen durung wani cilik. Durung unggul yen durung wani asor. Durung menang yen durung wani kalah."
Artinya: belum menang jika belum berani kalah, belum tinggi (unggul) jika belum berani rendah, belum besar jika belum berani kecil.
13. "Dudu sanak lan dudu kadang, nek mati melu kelangan."
Artinya: Bukan saudara dan bukan kerabat, jika mati ikut merasa kehilangan.
Demikian paparan mengenai beberapa contoh peribahasa Jawa dan artinya sebagaimana di atas. Semoga bermanfaat.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Ringkasan Cerita Rawa Pening Bahasa Jawa: Arti dan Unsur Intrinsik