Namun sayangnya, lanjutnya, minat baca bukan sesuatu yang datang dengan sendirinya.
"Maka menjadi tugas kita bersama bagaimana memunculkan minat baca di lingkungan kita," lanjutnya.
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Adin Bondar mengatakan dengan TPBIS menjadikan perpustakaan menjadi ruang terbuka bagi masyarakat berbagi pengalaman.
"Dalam konsep transformasi perpustakaan ini diperlukan penguatan kerja sama dan kolaborasi yang kuat. Jadi perpustakaan berperan sebagai inkubasi entrepreneur yang dapat mendorong masyarakat untuk mendapatkan potensi yang ada," katanya.
Sementara itu, Syafri warga Indramayu merasakan manfaat dari program TPBIS. Syafri mengatakan berkat fasilitas yang diberikan dari Dinas Perpustakaan Kabupaten Indramayu membuatnya dapat menghasilkan uang.
"Saat itu saya mengikuti pelatihan menulis dari google secara online di Perpustakaan Indramayu, setelah itu alhamdulillah ternyata menghasilkan rupiah, dan ini saya gunakan untuk kuliah S1 di jurusan pendidikan TIK," urainya.
Setelah lulus, Syafri pun mendirikan perusahaan dengan merekrut adik tingkatnya semasa SMK. Hingga saat ini, ia terus melanjutkan pendidikannya di tingkat S2.
"Peran perpustakaan buat saya luar biasa. Bahkan saat ini, saya juga berkontribusi dengan mengajar kelas koding di Perpustakaan Indramayu," pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Perpusnas mengukuhkan pengurus Forum Perpustakaan Umum Indonesia (FPUI) periode 2023-2025 terpilih hasil Musyawarah Nasional FPUI Tahun 2022, sebagai salah satu upaya untuk memperkuat dukungan stakeholder dalam melaksanakan replikasi transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.