Setelah mengetahui teorinya, berikut ini beberapa contoh teori konflik:
- Konflik agama antar warga.
Perbedaan agama antar kelompok, warga atau bangsa bisa saja memicu sebuah konflik. Jika konflik terpicu dari adanya agama, maka dinamakan konflik agama.
Misalnya saja konflik yang terjadi karena umat beragama satu sedang melakukan perayaan keagamaan sementara itu umat beragama lain merasa terganggu.
- Konflik politik antar warga.
Pandangan atau pilihan politik warga juga bisa menjadi pemicu konflik.
Contohnya adalah ketika melakukan kampanye, para pendukung ada yang melakukan kecurangan agar pilihannya yang menang.
Baca Juga: Latar Belakang Konflik Yugoslavia, Lengkap dengan Sejarah Singkatnya
- Konflik antar suku.
Indonesia terdiri dari beragam suku yang tinggal secara berdampingan. Namun, terkadang ada konflik yang terjadi karena perbedaan ini.