Ilustrasi contoh puisi bebas berbagai tema. (
unsplash.com)
Senja berlukiskan kelabu Awan bertuliskan sendu Mengingatkan semua kenangan ini Rintihan tangis menyayat hati
Inilah keping-keping luka Telah menjadi cahaya lara Berhiaskan kerlip rembulan Merasakan tetes kepahitan Kutumpahkan setiap tetes mutiara Kutahan setiap perih siksa Meronta dalam dekapan doa Merintih dengan cinta
Salahnya diriku memandang Kenangan pagi yang telah hilang Bagai pelangi dimakan hujan Hilang tanpa goresan
Melankolia
Tatkala hati risau akan keras nya dentuman cobaan, pair jantungku terisak. Kukuh aku menyakini diri akan teguhnya hati. Namun, lontaran konyol selaksa, hingga muak dibuatnya. Kalimat-kalimat bohong untuk berteguh hanya akan menikam perlahan demi waktu.
Dapatkah risau terobati oleh lelap abadi? Menghilang seolah-olah agar terhindar oleh pikiran yang selalu meracau merisak. Menghilang seolah-olah memenangkan melankolia.
Jika suatu saat cahaya temaram akan bersinar, Jalan pasti terbuka. Namun bila akan sirna, Halai-balai aku terjatuh.
Bendera Berdarah
Dua bulan tampaknya telah berbeda Setelah manisnya kebebasan kita genggam, di atas tiang penghormatan Bapak proklamator berpidato di atas dunia, kita bangga melihat berita
Hingga serdadu mengepung simpang lima, dendam berkobar dalam panasnya surya mendidih Lima hari terasa lumpuh, pertempuran masih belum usai Nihon membawa obor dari pabrik tua, kita masih disandera
Merdeka atau mati!!! Seruan yang sering terdengar dari radio usang pengisi sunyi Mereka sudah dipukul mundur, merah putih kembali berkibar Jangan biarkan api itu kembali padam!
Bapak beruban korban nyawa, tertembak dada kirinya Semua sudah berakhir, bendera itu sudah dua warna lagi Bendera itu sudah berdarah lagi Kita hanya mengingat dalam sejarah, yang diceritakan sampai kantuk mendera Nama-nama yang selalu kekal, mereka belum mati
Demikian paparan mengenai beberapa contoh puisi bebas berbagai tema sebagaimana di atas. Semoga bermanfaat.