Ketika lapisan teflon tergores atau terkelupas, senyawa perfluoroktanoat (PFOA) dapat terlepas dan tercampur dengan makanan.
PFOA merupakan bahan kimia yang dikaitkan dengan gangguan hormonal, gangguan perkembangan, dan masalah kesehatan lainnya.
Pastikan untuk mengganti wajan dengan lapisan teflon yang rusak dan gunakan alat masak yang aman, seperti stainless steel atau cast iron.
Baca Juga: Bukan Cuma Buat Masak, Berikut 5 Kegunaan Mentega yang Belum Diketahui
3. Karbonisasi atau Pembakaran Makanan
Pada saat memasak, karbonisasi atau pembakaran makanan dapat terjadi akibat paparan suhu tinggi yang berlebihan.
Proses ini dapat menghasilkan senyawa karsinogenik, seperti akrilamida, yang dapat meningkatkan risiko kanker.
Untuk menghindari karbonisasi, hindari memasak makanan terlalu lama dengan suhu tinggi.
Selain itu, hindari menggunakan minyak yang sudah teroksidasi atau rusak karena dapat meningkatkan risiko pembentukan senyawa berbahaya saat digunakan dalam penggorengan.
4. Penggunaan Pewarna Buatan
Beberapa teknik masak melibatkan penggunaan pewarna buatan untuk memberikan tampilan menarik pada makanan.
Pewarna buatan sering kali mengandung bahan kimia sintetis yang dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan reaksi alergi pada beberapa individu.
Lebih baik menggunakan bahan-bahan alami untuk memberikan warna pada makanan, seperti rempah-rempah atau sayuran yang dihancurkan.
Meskipun teknik masak merupakan bagian tak terpisahkan dari dunia kuliner, penting untuk menyadari bahwa beberapa teknik masak dapat berbahaya bagi kesehatan.
Baca Juga: Resep Telur Ceplok Masak Manis Gurih, Simple dan Hanya 2 Langkah