Sonora.ID - Setiap manusia terlahir dengan kondisi tubuh yang berbeda-beda. Ada orang yang terlahir dengan tubuh kurus, tinggi, pendek, gemuk dan sebagainya.
Dikarenakan perbedaan ini, lahirlah celaan, komentar, atau kritik terhadap fisik seseorang. Celaan tersebut dikenal dengan istilah body shaming.
Body shaming sendiri tidak hanya terjadi pada kaum wanita, tetapi pria juga mengalaminya.
Ada beberapa orang mengatakan bahwa alasan melakukan body shaming karena untuk mencairkan suasana, mengundang tawa, hanya iseng, hingga memang ingin menghina.
Namun yang kelas, perilaku ini bisa menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan mental.
Baca Juga: 5 Idol Kpop yang Pernah Mengalami Body Shaming dari Haters
Body shaming sama seperti bullying, biasanya body shaming terjadi dengan orang terdekat, seperti orang tua, saudara, teman, bahkan orang yang tidak dikenal.
Orang yang melakukan body shaming biasanya beragam, ada yang terang-terangan mengkritik penampilan tubuh seseorang, membandingkan bentuk ukuran tubuh dengan orang lain, dan lainnya.
Dibawah ini merupakan jenis-jenis dari body shaming.
1. Berat badan
Sahabat Sonora apakah pernah mendapatkan komentar tentang berat badan? Biasanya banyak yang memperbincangkan tentang hal tersebut, ada yang terlalu kurus atau gemuk.
Alasan utama seseorang mengalami body shaming adalah karena berat badan mereka, seseorang mungkin merasa malu karena bentuk tubuh mereka terlalu gemuk atau kurus.
Melakukan body shaming tentang berat badan yang terlalu gemuk/besar dinamakan fat shaming.
Sementara itu, orang yang melakukan body shaming kepada seseorang dengan badan yang kurus/kecil dinamakan skinny shaming.
Baca Juga: Sering Kena Body Shaming di Medsos? Begini 6 Cara Hadapinya!
2. Warna kulit
Sering sekali warna kulit menjadi perbincangan orang-orang. Di Indonesia, standar kecantikan itu berkulit putih, maka dari itu banyak orang yang memaksakan diri mengubah warna kulitnya agar dianggap cantik.
Untuk seseorang yang berkulit coklat biasanya sering menjumpai body shaming, seperti “Gosong banget”, “Ih kulitnya kelihatan dekil”, dan lain-lain.
3. Wajah
Sahabat Sonora pasti pernah mendapat komentar body shaming tentang wajah. Body shaming wajah dianggap sepele seperti, hidung pesek, pipi tembam, mata yang tidak simetris, hingga kulit berjerawat.
Standar wajah cantik atau tampan itu memiliki wajah yang sempurna seperti, hidung mancung, pipi tidak tembam, mata simetris, hingga kulit mulus.
Baca Juga: Jangan Asal Bercanda Fisik, Ini Dampaknya bagi Korban hingga Bunuh Diri
Sebenarnya, tidak ada bentuk wajah yang baik dan buruk karena bentuk wajah tersebut memiliki makna dan fungsi masing-masing.
Nah Sahabat Sonora, body shaming harus dihentikan dari sekarang. Tidak ada bentuk tubuh yang sama pada setiap orang.
Kecantikan seharusnya tidak dipandang dari bentuk fisik, melainkan dari kepribadian seseorang.
Penulis: Inanesya Fortuna Dewi