Namun kapan ovulasi dimulai tergantung siklus menstruasi seseorang.

Adapun masa subur dihitung kira-kira lima hari sebelum ovulasi.

Pada umumnya, masa subur wanita adalah 12-16 hari sebelum masa haid berikutnya.

Untuk memastikan masa subur, ada dua cara yang bisa dilakukan, yaitu:

1. Dengan rumus

Anda bisa menghitung masa subur dengan berpedoman pada catatan atau analisis siklus haid selama 8 bulan terakhir.

Adapun cara menghitungnya dikutip dari laman Pemkab Bantul:

• Melihat siklus menstruasi terpendek. Jika, 27 hari maka kurangi angka tersebut dengan 18. Hasilnya adalah 9 hari. Artinya, hari pertama masa subur adalah hari ke-9 siklus menstruasi.
• Melihat siklus menstruasi terpanjang. Jika, 30 hari, maka kurangi angka tersebut dengan 11. Hasilnya adalah 19 hari.  Artinya, hari terakhir masa subur adalah hari ke-19 siklus menstruasi.

Baca Juga: 3 Perbedaan Air Ketuban dan Keputihan, Bumil Wajib Tahu!

2. Menggunakan alat prediksi ovulasi

Jika ingin lebih praktis, Anda bisa menggunakan alat prediksi ovulasi.

Untuk menggunakan alat ini, Anda harus melakukan tes pada urine untuk melihat kadar hormon luteinisasi.

Jika positif, maka ovulasi diperkirakan akan terjadi dalam 24 jam.

Artinya, itulah waktu yang tepat untuk melakukan hubungan intim.

3. Cek tanda-tanda masa subur

Memperhatikan tanda-tandanya juga bisa dilakukan untuk mengetahui masa subur.

Adapun tanda-tandanya yaitu:

• Terjadinya peningkatan suhu tubuh saat bangun pagi. Normalnya suhu basal adalah 35.5 - 36.6 derajat celcius. 
• Mengalami nyeri pada perut dan punggung seperti nyeri menstruasi
• Perubahan warna, jumlah dan tekstur pada lendir serviks

Demikian ulasan tentang cara menghitung masa subur pada wanita. Semoga bermanfaat untuk Anda yang tengah merencanakan kehamilan.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News