Sonora.ID - Umat muslim harus mengetahui hukum Puasa Arafah yang dilakukan satu hari sebelum Idul Adha tiba.
Puasa Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah ketika umat muslim yang sedang naik haji berada di Padang Arafah untuk beribadah kepada Allah S.W.T.
Hukum Puasa Arafah sendiri berbeda bagi umat muslim yang sedang menjalani haji dengan yang tidak menjalankan ibadah tersebut.
Dengan mengetahui hukum dari puasa ini, umat muslim dapat memahami konsep sunnah dari Puasa Arafah yang dilakukan satu hari sebelum Idul Adha berlangsung.
Berikut adalah ulasan lengkap tentang hukum Puasa Arafah yang sudah dilengkapi dengan niat dan keutamaannya.
Hukum Menjalankan Puasa Arafah
Baca Juga: Doa Buka Puasa Arafah Lengkap: Arab, Latin dan Artinya
Puasa Arafah memiliki hukum sunnah muakkad bagi umat muslim yang sedang tidak menjalani ibadah haji.
Ini sesuai dengan kebiasaan Rasulullah S.A.W yang disebutkan dalam HR. Ahmad dan Abu Daud yang berbunyi:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ
Arti: "Rasulullah SAW biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari Asyura (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, awal bulan di hari Senin dan Kamis." (HR Ahmad dan Abu Daud).
Namun, Puasa Arafah tidak boleh dilakukan oleh umat muslim yang sedang beribadah haji menurut HR. Ahmad, Abu Daud, dan Ibnu Majah, yaitu;
عَنْ عِكْرِمَةَ قَالَ دَخَلْتُ عَلَى أَبِى هُرَيْرَةَ فِى بَيْتِهِ فَسَأَلْتُهُ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ بِعَرَفَاتٍ فَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ بِعَرَفَاتٍ
Arti: "Dari 'Ikrimah Maulā ibn 'Abbās berkata, "Saya menemui Abū Hurairah di rumahnya dan menanyakan tentang puasa hari Arafah di padang Arafah." Beliau menjawab, "Rasulullah SAW melarang puasa hari Arafah di padang Arafah," (HR Aḥmad, Abu Daud dan Ibn Majah).
Sehingga, sangat jelas bahwa hukum Puasa Arafah adalah sunnah muakkad bagi umat muslim yang tidak menjalani ibadah haji dan tidak boleh dilakukan bagi yang sedang beribadah haji.
Niat Puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an adaa i sunnati Arofah Lillaahi Ta'aalaa
Arti: "Aku niat puasa sunnah Arafah besok hari karena Allah,".
Umat muslim juga dapat membaca niat dari puasa arafah sebagai berikut ini:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi Ta'aalaa
Arti: "Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah Ta'ala,".
Baca Juga: 50 Pantun Idul Adha yang Lucu dan Seru Dibagikan ke Grup Wa dan Sosmed
Keutamaan Puasa Arafah
Dengan hukum sunnah muakkad, tentu umat muslim yang tidak sedang naik haji akan mendapatkan keutamaan dari Puasa Arafah jika menjalankannya, yaitu:
1. Doa Selama Satu Tahun Sebelum dan Sesudahnya Dihapuskan oleh Allah S.W.T
Hal ini sesuai dengan HR. Jamaah Ahli Hadist yang berbunyi:
وَعَنْ أَبِي قَتَادَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ الله صَوْمُ يَوْم غرفة يُكَفِّرُ سنتين مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبَلَةً وَصَوْمُ يَوْمٍ عَاشُورَاءَ يُكَفِّرُ سَنَةٌ مَاضِيَة y
Arti: "Dari Abi Qatadah RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Puasa hari Arafah menghapuskan dosa dua tahun, yaitu tahun sebelumnya dan tahun sesudahnya. Puasa Asyura' menghabiskan dosa tahun sebelumnya," (HR. Jamaah ahli hadis kecuali Bukhari dan Tarmidzi)
2. Terbebas dari Api Neraka
Keutamaan dari Puasa Arafah yang berikutnya adalah terbebas dari api neraka sesuai dengan HR. Muslim, yaitu:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيْهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ
Arti: "Tidak ada hari yang Allah membebaskan hamba-hamba dari api neraka lebih banyak daripada pada hari Arafah," (HR Muslim).
3. Seluruh Doa Dikabulkan oleh Allah S.W.T
Terakhir, umat muslim yang menjalankan puasa arafah pun dapat memanfaatkannya sebagai waktu untuk berdoa.
Ini lantaran seluruh doa akan dikabulkan oleh Allah S.W.T ketika Puasa Arafah berlangsung sebagaiman disebutkan dalam HR. Muslim:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ
Arti: "Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari Arafah. Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada para malaikat. Kemudian Allah berfirman: Apa yang diinginkan oleh mereka?" (HR. Muslim).
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.