Kepala Perwakilan BKKBN Kalsel, Ramlan menyebut, kegiatan pertemuan intensifikasi pelayanan KB ini dilaksanakan dalam upaya percepatan penurunan stunting dengan meningkatkan kepesertaan KB.
Caranya adalah dengan menunda atau menjarangkan kelahiran pada keluarga yang berisiko stunting melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB serta melakukan pendampingan secara berantai terhadap ibu hamil, dan ibu pascapersalinan.
“Cara itu dalam rangka mendukung pencapaian Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB,” imbuhnya.
Pertemuan ini, tambah Ramlan, menjadi penting untuk dilakukan, agar dapat meningkatkan akses dan kualitas pelayanan KB serta pendampingan ibu hamil dan ibu pascasalin.
Baca Juga: Bobby Nasution Berharap Target Nasional Prevalensi Stunting Sebesar 14 Persen di 2024 Dapat Terwujud
“Ini semua dalam rangka mendukung pencapaian Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting di Provinsi Kalimantan Selatan,” jelasnya lagi.
Sementara itu, Komandan Lanud Sjamsudin Noor Kolonel Pnb Vincentius Endy usai penandatangan MoU Percepatan Penurunan Stunting mengatakan, sejauh ini pihaknya telah mengkolaborasikan program-program penanganan stunting yang ada di rumah sakit TNI AU dengan program milik BKKBN.
Fasilitas milik TNI AU menurutnya sangat terbuka dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam program pengentasan stunting di Kalsel.
Pihaknya, lanjut Vincentius, menyiapkan tenaga medis untuk bisa mendukung kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan BKKBN, sehingga dapat tertunjang dengan baik.
“Kami bantu fasilitas dan tenaga medis,” ucapnya.
Selain sosialisasi pencegahan dan penanganan stunting, di antara kegiatan yang telah dilakukan jajaran TNI AU di Kalsel adalah dengan mendukung program layanan KB yang secara langsung berkaitan dengan pencegahan stunting pada anak.
“Sudah banyak yang kita lakukan untuk membantu program BKKBN,” pungkasnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News