Sonora.ID - Berikut ulasan selengkapnya mengenai "10 Upacara Adat di Daerah Aceh yang Cukup Menarik, Sudah Tau".
Aceh menjadi salah satu kawasan paling ujung di negara Indonesia.Daerah ini memiliki masyarakat dengan mayoritas beragama islam.
Akibatnya banyak tradisi dan kebudayaan yang melekat goresan-gorengan nada islam. Adat dan tradisi atau upacara adat.
Adapun acara dan upacara adat yang biasa diadakan oleh masyarakat sekitar adalah adat kelahiran, pernikahan hingga kematian.
Inilah 10 upacara adat di kawasan Aceh yang hingga saat ini masih terjaga kelestariannya:
Baca Juga: 25 Upacara Adat Jawa Tengah: Pernikahan, Kelahiran Anak hingga Kematian
1. Meuleumak
Meuleumak merupakan pesta makan-makan yang diawali dengan gotong-royong dan masak besar secara bersama-sama.
Biasanya dilakukan masyarakat laki-laki atau pemuda gampong (desa) saat momen-momen tertentu seperti lebaran.
2. Ba Ranup (Prosesi Lamaran)
Pada proses ini pihak lelaki akan membawakan seserahan ranup atau sirih dan puinang untuk melamar pihak perempuan.
Dalam hal ini sirih pada tradisi Ba Raniup merupakan sebuah symbol ikatan.
3. Reusam Ziarah
Pada tradisi ini biasanya dilakuakn ziarah kubur yang disertai gotong royong dan doa bersama.
Umumnya dilakukan pada saat momen lebaran.
4. Khanduri Pang Ulee
Tradisi ini biasanya berlangsung selama 2 bulan penuh.
Pada saat hari H para pemuda akan ga,ping bergotong royong membersihkan kemudian mendekor Meunasah atau masjid dengan bendera warna-warni.
Lanjut masyarakat akan menyumbangkan nasi serta lauk pauk yang dibungkus rapi dan cantik pada idang .
5. Ritual Tulak Bala
Masyarakat pantai barat selatan Aceh umumnya dilaksanakan upacara Tulak Bala atau Tolak Bala.
Selanjutnya upacara tulak bala ditujukan untuk menolak bala dan menjauhi diri dari segala musibah.
Baca Juga: Kontingen Kalbar Siap Ikuti Lomba Tingkat V Regu Pramuka Penggalang
6. Meugang
Tradisi ini mengisahkan sebuah tradisi untuk membeli daging kemudian memasak dan memakan bersama keluarga dan orang tercinta.
Tradisi ini dilakukan setiap satu hingga dua hari menjelang bulan suci Rmaadhan, Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.
7. Peusijuek
Peusijuek atau prosesi tepung tawar masih dipraktikkan dalam setiap hajatan di Aceh. Prosesinya dipimpin oleh tokoh agama atau pemuka adat.
Peusijuek sering dilakukan dalam pernikahan, sunatan, membeli kendaraan, membuka usaha perdagangan, turun tanah anak, melepaskan orang berangkat haji atau umrah, dan lainnya.
8. Ritual Sawah
Ritual sawah ini populer di suku Kluet, Kabupaten Aceh Selatan sebagai bentuk rasa syukur atas panen hasil pertanian.
9. Reuhab
Reuhab merupakan kamar sakrat tempat seseorang meninggal dunia. Masyarakat Alue Tuho akan menggelar pengajian setelah anggota keluarganya meninggal.
10. Kenduri Beureuat
Pelaksanaan Kenduri Beureuat menjadi upacara khas Aceh pada nisfu Sya’ban.
Masyarakat Aceh biasa melaksanakan tradisi ini di masjid, mushola atau tempat pengajian.
Baca Juga: Kontingen Kalbar Siap Ikuti Lomba Tingkat V Regu Pramuka Penggalang
Baca artikel update lainnya dari Sonora.ID di Google News.