Teori Belajar Behavioristik: Pengertian, Prinsip, Ciri dan Contohnya

30 Juni 2023 16:09 WIB
Ilustrasi Teori Belajar Behavioristik: Pengertian, Prinsip, Ciri dan Contohnya
Ilustrasi Teori Belajar Behavioristik: Pengertian, Prinsip, Ciri dan Contohnya ( https://id.depositphotos.com/)

Sonora.ID – Teori behavioristik mungkin tidak terlalu terdengar familiar, tapi ternyata penerapannya sudah sejak lama dilakukan dalam dunia pendidikan, lho.

Kesuksesan peserta didik saat belajar, tidak hanya dilihat dari pemahaman akademiknya saja tapi juga dilihat dari perubahan perilakunya.

Itulah sebabnya, salam proses pembelajaran, seorang pengajar berkewajiban untuk mendidik dan membimbing peserta didik di kelas, baik dari segi akademis maupun tingkah laku.

Di dalam dunia pendidikan, ada berbagai macam teori pembelajaran. Salah satu teori pembelajaran yang dikembangkan dalam dunia psikologi adalah teori behaviorisme atau behavioristik.

Nah, pada pembahasan kali ini, kita akan mengenal teori belajar behavioristik lebih dalam, mencangkup pengertian, prinsip, ciri dan contohnya.

Baca Juga: 5 Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Ahli, Beserta Penjelasannya 

Pengertian Teori Belajar Behavioristik

Pengertian teori belajar behavioristik atau teori behaviorisme adalah salah satu teori belajar dengan fokus mengedepankan adanya perubahan perilaku dari peserta didik sebagai hasil dari proses belajar yang dilakukan.

Adanya perubahan dari tingkah laku ini karena munculnya interaksi antara dua elemen, yakni stimulus dan respons karena itu teori ini orientasinya ada pada perilaku lebih baik.

Dalam teori ini, semua tingkah laku manusia bisa dilihat dan ditelusuri menggunakan bentuk refleks.

Dilihat dari psikologi, teori ini juga dikenal sebagai teori pembelajaran yang didasarkan pada pengkondisian lingkungan.

Teori behavioristik dalam kegiatan pembelajaran di aplikasikan dari beberapa hal seperti tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, karakteristik siswa, media dan fasilitas pembelajaran yang ada di sekolah-sekolah pada umumnya.

Nah, salah satu contoh penerapan teori belajar behavioristic yang paling mudah dimengerti adalah aturan di kelas atau sekolah dan hukumannya.

Prinsip Teori Belajar Behavioristik

Dalam penerapannya, prinsip teori belajar behavioristik menekankan pada perubahan perilaku anak didik.

Meski begitu dalam penerapan teori behavioristik juga harus mengacu pada beberapa prinsip dasar yang dipakai. Setidaknya terdapat beberapa prinsip belajar behavioristik yang wajib diketahui sebelum menerapkannya.

  • Prinsip pertama adalah jika seseorang sudah memperlihatkan perubahan perilaku, maka bisa disebut sudah belajar. Artinya kegiatan belajar yang tidak membawa adanya perubahan tidak dianggap mengikuti pembelajaran dalam teori ini.
  • Hal yang paling penting diperhatikan dalam teori ini adalah interaksi antara stimulus dan respons, karena memang bisa diamati. Beberapa hal lain selain stimulus dan respons tidak dianggap penting, terlebih jika hal itu tidak bisa diamati.
  • Adanya penguatan atau reinforcement, yang merupakan beberapa hal yang dapat memperkuat respons. Adanya penguatan dapat berupa penguatan positif dan negatif, jika kedua hal itu bisa dilihat maka bisa diketahui sampai mana penerapan teori ini berjalan.

Baca Juga: Pengertian Kurikulum: Tujuan dan fungsinya dalam Dunia Pendidikan 

Ciri Teori Belajar Behavioristik

Teori belajar behavioristik merupakan jenis teori yang mengedepankan adanya perubahan.

Ada sejumlah ciri teori belajar behavioristik, yaitu sebagai berikut.

  • Mementingkan faktor lingkungan
  • Menekankan pada tingkah laku yang tampak dengan mempergunakan metode objektif
  • Bersifat mekanis
  • Mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil
  • Mementingkan pembentukan reaksi atau respons
  • Menekankan pentingnya latihan
  • Mementingkan mekanisme belajar

Contoh Teori Belajar Behavioristik

Teori belajar behavioristik ini termasuk teori belajar yang banyak digunakan di Indonesia.

Hal itu bisa dilihat dari beberapa contoh teori belajar behavioristik berikut, yaitu:

  • Guru menyusun materi atau bahan ajar secara lengkap, mulai materi sederhana sampai kompleks.
  • Selama mengajar, guru lebih banyak memberikan contoh berupa instruksi.
  • Jika guru menjumpai adanya kesalahan, baik pada materi maupun pada peserta didik maka akan segera diperbaiki.
  • Guru lebih aktif memberikan latihan agar terbentuk kebiasaan yang diinginkan.
  • Guru memberikan evaluasi berdasarkan perilaku yang terlihat.
  • Guru harus mampu memberikan penguatan (reinforcement), baik dari sisi positif dan negatif.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Baca Juga: 10 Manfaat Hidup Rukun dalam Kehidupan Sehari-hari, Beserta Contohnya

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm