Poin 5-10
Penelitian kuantitatif bersifat logis dan menggunakan penalaran deduktif. Artinya, peneliti menguji hal-hal “khusus” untuk membuat “generalisasi" mengenai alam ini.
Penalaran induktif dan dialiktik sangat dominan di dalam proses studi kualitatif. Dengan sifatnya ini maka demuan-temuan di dalam studi kualitatif dapat digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara satu variabel dengan variabel lain.
Pada konteks ini, pernyataan relasional tersebut digunakan dalam kerangka pengembangan teori.
Selanjutnya, penelitian kuantitatif menggunakan instrumen atau alat-alat pengumpul data yang akan menghasilkan data numeris.
Peneliti menggunakan kontrol untuk mengidentifikasi dan membatasi masalah (identification and limit the problem) yang akan diteliti dan berusaha membatasi efek-efek ekstra atau di luar variabel yang tidak dikaji.
Berbeda dengan penelitian kualitatif yang menggunakan observasi terstruktur dan tidak terstruktur dan interaksi komunikatif sebagai alat mengumpulkan data, terutama wawancara mendalam (in-depth interview).
Data dalam penelitian kualitatif mencakup sumbangsih penafsiran peneliti dan subjek (shared interpretation of the researchers and the subject), dan tidak ada usaha untuk membuat kontrol dari interaksi itu.
Data pada penelitian kualitatif berbentuk kata-kata dan dianalisis dalam terminologi respon-respon individual, kesimpulan deskriptif, atau keduanya.
Temuan-temuan di dalam penelitian kualitatif adalah unik. Hal ini karena kesimpulan yang dirumuskan tidak dimaksudkan oleh peneliti untuk menggeneralisasikannya pada populasi yang lebih besar.
Walau bagaimanapun, pemahaman atas makna dari sebuah fenomena pada situasi khusus bermakna untuk memahami fenomena sejenis pada situasi yang sejenis pula.
Baca Juga: Perbedaan Data dan Informasi, Terkesan Sepele Tapi Penting Diketahui!
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.