Banjarmasin, Sonora.ID - Kabar terbaru datang dari kasus dugaan kekerasan anak di salah satu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Banjarmasin.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi, atau yang akrab disapa Kak Seto menyatakan dukungannya terhadap penyelesaian kasus itu.
"Beliau (Kak Seto), Selasa (4/7) malam, menelepon saya," ungkap sang Ibu, saat dihubungi Smart FM Banjarmasin, melalui sambungan telepon.
"Beliau bilang, siap memberikan bantuan, dan bakal mengawal kasus ini sampai selesai," tambahnya.
Baca Juga: Pentingnya CCTV! Mengungkap Dugaan Kekerasan di PAUD Banjarmasin
Tak cuma memberikan dukungan, Kak Seto menurutnya juga akan mengambil tindakan dengan membawa kasus itu ke Mabes Polri, apabila ada yang menghalang-halangi jalannya kasus.
"Ketika ditelepon, saya juga menjelaskan kronologi, pernyataan saksi dan bukti yang saya miliki kepada beliau," jelasnya.
Terkait kabar pendalaman kasus dari pihak kepolisian, sang ibu mengaku belum mendapat informasi terbaru.
Terakhir, Ia mengaku hanya dikirimi surat untuk menunggu surat hasil observasi kejiwaan dari RSJ Sambang Lihum.
Beruntungnya, sejauh ini menurut sang ibu, kondisi puteranya berangsur-angsur membaik. Mengingat sejak kasus itu terjadi, pihaknya selalu menempuh upaya pengobatan atau pemulihan.
"Alhamdulillah sudah kian pulih. Anak saya, juga sudah saya sekolahkan di sekolah lain," ungkapnya.
Baca Juga: Sang Ibu Buka-Bukaan! Dugaan Kekerasan Siswa PAUD di Banjarmasin
Begitu juga hal dengan pihak PAUD, Sang ibu mengaku tak pernah ada menghubungi.
Pemanggilan menurutnya justru datang Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin, melalui surat secara resmi.
Saat pertemuan, Ia mengaku kaget, lantaran Disdik Banjarmasin meminta agar persoalan yang terjadi, ditempuh dengan jalur damai dan meminta agar mencabut laporan kepolisian.
"Saat itu, saya hanya bisa bilang maaf bahwa kasus ini bukan lagi melibatkan saya dan suami. Tapi juga keluarga besar," jelasnya.
Maka, dia pun mengaku tak bisa memutuskan hal itu sekarang. Pun demikian apabila dirinya hendak mencabut laporan.
"Harus saya bicarakan dahulu dengan keluarga besar," tekannya.
Terpisah, Sekretaris Disdik Banjarmasin, M Fendie tak menampik bahwa pihaknya mengusulkan agar orang tua anak, bersedia mencabut laporan yang dibuat dan diserahkan ke kepolisian termasuk ke Unit PPA Provinsi Kalsel.
"Kami meminta agar sang ibu, mempertimbangkannya. Itu kami sampaikan karena melihat kondisi psikologis anak," ujarnya.
Fendie menjelaskan, selama proses laporan berjalan, pihaknya merasa kasihan dengan kondisi sang anak.
Baca Juga: Dugaan Kekerasan Siswa PAUD di Banjarmasin, Sekolah Buka Suara!
Apalagi menurutnya, berdasarkan hasil pemeriksaan di rumah sakit, sang anak diketahui mengalami trauma.
"Berdampak pada psikologis anak. Jadi, kami meminta agar orang tua anak mempertimbangkan hal itu," tekannya.
"Yang kami pikirkan adalah nasib anaknya. Apalagi persoalan ini sudah lama. Dan sekarang, kondisi anaknya sudah sehat secara medis," tambahnya.
Lalu, bagaimana dengan pihak PAUD? Fendie menyebut, seusai dipanggil ke Disdik Banjarmasin, pihak yayasan yang kini sebagai terlapor hanya bisa menunggu persoalan selesai.
"Lantaran sebelum dilaporkan, pihak yayasan sudah melakukan mediasi dan komunikasi kepada pihak orang tua," tutupnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.