“Persaingan baik-baik saja, curang tidak,” kata Musk.
Dalam surat tersebut juga menyebutkan jika Meta mempekerjakan mantan karyawan Twitter yang telah menyimpan dokumen dan perangkat elektronik microblog tersebut secara tak benar.
Mereka menegaskan Meta sengaja melibatkan karyawan ini dalam mengembangkan Threads.
“Twitter bermaksud secara ketat menegakkan hak kekayaan intelektualnya,” kata Spiro.
Mereka pun menuntut Meta untuk mengambil langkah secepatnya untuk menghentikan menggunakan rahasia dagang Twitter, atau informasi dengan kerahasiaan tingkat tinggi lainnya.
Sementara itu, Juru Bicara Meta, Andy Stone membantah tuduhan yang ada di surat tersebut.
“Tak ada satu pun di tim teknis Thread merupakan mantan pegawai Twitter. Hal itu tak ada,” katanya.
Sejak mengakuisi Twitter, platform media sosial tersebut menghadapi tantangan dari sejumlah platform microblog kecil seperti Mastodon dan Blueskay.
Keduanya adalah media sosial yang desentralisasi yang didukung oleh mantan CEO Twitter, Jack Dorsey.
Namun, Twitter tidak mengancam keduanya dengan tuntutan hukum.
Sedangkan Threads meningkat dengan begitu pesat, Zuckerberg melaporkan ada 30 juta pengguna yang bergabung di hari pertama sejak perilisan, Kamis (6/7/2023).
Artikel ini telah tayang di Kompas.tv dengan judul Elon Musk Kebakaran Jenggot dengan Munculnya Threads, Twitter Ancam Gugat Meta ke Pengadilan
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News