'Dipnegoro' karya Chairil Anwar
Di Masa Pembangunan Ini
Tuan Hidup Kembali
Dan Bara Kagum Menjadi Api
Di Depan Sekali Tuan Menanti Tak Gentar
Lawan Banyaknya Seratus Kali
Pedang Di Kanan
Keris Di Kiri
Berselempang Semangat
Yang Tak Bisa Mati
Maju Ini Barisan
Tak Bergenderang-Berpalu Kepercayaan
Tanda Menyerbu
Sekali Berarti Sudah Itu Mati
Maju Bagimu Negeri Menyediakan Api
Punah Di Atas
Menghamba Binasa
Di Atas Ditindas
Sesungguhnya Jalan Ajal Baru Tercapai
Jika Hidup Harus
Merasai Maju, Serbu, Serang, Terjang
Baca Juga: 30 Puisi Cinta Sedih Menyentuh Hati yang Bikin Baper dan Nangis
#Contoh Puisi Satire 4
'Aku Bertanya karya WS Rendra'
Aku bertanya...
tetapi pertanyaan-pertanyaanku membentur
jidat penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan,
sementara ketidakadilan terjadi di
sampingnya, dan delapan juta kanak-kanak
tanpa pendidikan, termangu-mangu dalam
kaki dewi kesenian.
#Contoh Puisi Satire 5
'Di Negeri Amplop' karya Gus Mus
Aladin menyembunyikan lampu wasiatnya "malu"
Samson tersipu-sipu, rambut keramatnya ditutupi topi "rapi-rapi"
David coverfil dan rudini bersembunyi "rendah diri"
Entah, andai Nabi Musa bersedia datang membawa tongkatnya
Amplop-amplop di negeri amplop mengatur dengan teratur
Hal-hal yang tak teratur menjadi teratur
Hal-hal yang teratur menjadi tak teratur
Memutuskan putusan yang tak putus
Membatalkan putusan yang sudah putus
Amplop-amplop menguasai penguasa
Dan mengendalikan orang-orang biasa
Amplop-amplop membeberkan dan menyembunyikan
Mencairkan dan membekukan
Mengganjal dan melicinkan
Orang bicara bisa bisu
Orang mendengar bisa tuli
Orang alim bisa nafsu
Orang sakti bisa mati
Di negeri amplop,
amplop-amplop mengamplopi apa saja dan siapa saja
Baca Juga: 8 Contoh Puisi Bahasa Sunda Karya Sastrawan, Ada Beragam Tema
#Contoh Puisi Satire 6
'Air Mata Buaya' karya Fadli Zon
Kau bicara kejujuran sambil berdusta
Kau bicara kesederhanaan sambil shopping di Singapura
Kau bicara nasionalisme sambil jual aset negara
Kau bicara kedamaian sambil memupuk dendam
Kau bicara antikorupsi sambil menjarah setiap celah
Kau bicara persatuan sambil memecah belah
Kau bicara demokrasi ternyata untuk kepentingan pribadi
Kau bicara kemiskinan di tengah harta bergelimpangan
Kau bicara nasib rakyat sambil pura-pura menderita
Kau bicara pengkhianatan sambil berbuat yang sama
Kau bicara seolah dari hati sambil menitikkan air mata
Air mata buaya
#Contoh Puisi Satire 7
'Tiga Tahun Kau Bertahta' karya Fadli Zon
Tiga tahun kau bertahta
Semakin banyak tanda tanya
Mau dibawa kemana Indonesia
Hidup rakyat makin susah
Petani rugi panen masalah
Nelayan dilarang pakai cantrang
Buruh dihadang pekerja asing negeri seberang
Pedagang bangkrut pelanggan hilang
Toko tutup supermarket redup
Daya beli jatuh transaksi runtuh
Utang melambung membubung menggunung
Ekonomi diambang stagnasi
Tiga tahun kau bertahta
Harga listrik makin gila
BBM mahal luar biasa
Subsidi tak ada lagi
Pajak sana pajak sini pajak semua lini
Korupsi tetap tinggi tak berhenti
Narkoba bebas mengganas dimana-mana
Tentara dan polisi rebutan senjata
Tiga tahun kau bertahta
Keadilan cuma wacana
Ulama dihina difitnah dipenjara
Suara kritis diancam pidana
Hukum diatur sesuai selera
Demokrasi fatamorgana
Dimanakah kau berada?
Meletakkan batu pertama
Menggunting pita di berbagai kota
Infrastruktur sini infrastruktur sana
Entah punya siapa untuk siapa
Tapi rakyat tetap susah
Pengangguran melimpah
Biaya hidup bikin marah
Dan kau tetap sumringah
Asyik bagi kartu dan sepeda
Masih terus kampanye saja
Tiga tahun kau bertahta
Rasanya waktu begitu lama
Terbuang sia sia
Itulah kumpulan puisi satire karya penyair tenama dan tokoh terkenal Indonesia.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News