Sonora.ID - Peribahasa Indonesia Populer masih kerap ditemukan dalam kehidupan sehari-hari hingga saat ini.
Peribahasa adalah salah satu bentuk gaya bahasa yang berupa ungkapan tradisional atau suatu kiasan bahasa yang berupa kalimat atau kelompok kata yang bersifat padat, ringkas, sederhana dan berisi tentang norma, nilai, nasihat, perbandingan, perumpamaan, prinsip dan aturan tingkah laku.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, peribahasa merupakan suatu kelompok kata atau kalimat yang memiliki makna tertentu yang berisikan kalimat ringkas, berisi tentang perbandingan, nasihat dan tingkah laku manusia.
Kalimat ini sering diselipkan dalam percakapan untuk menasehati, membandingkan, atau menyindir seseorang.
Baca Juga: Mengenal 12 Jenis-jenis Puisi Beserta Contohnya, Dibahas Lengkap!
1. Air beriak tanda tak dalam: Orang yang banyak berbicara atau sombong biasanya tidak memiliki ilmu.
2. Ada udang di balik batu: Ada maksud yang tersembunyi.
3. Air tenang menghanyutkan: Orang pendiam yang banyak ilmu.
4. Air susu dibalas air tuba: Kebaikan yang dibalas dengan kejahatan.
5. Anjing menggonggong, kafilah berlalu Tidak peduli pada omongan dan cibiran orang lain.
6. Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga: Perilaku dan karakter seorang anak menurun dari orang tuanya (negatif).
7. Ada asap, ada api: Suatu akibat pasti ada penyebabnya.
8. Air tenang jangan disangka tiada buayanya: Orang pendiam belum tentu penakut.
9. Adat pasang, berturung naik: Nasib seseorang pasti berubah-ubah, susah dan senang akan silih berganti.
10. Ayam berkokok hari siang: Dapatkan sebuah hal yang sangat diimpikan.
11. Air jernih, ikannya jinak Negeri yang aman dan makmur dengan penduduk yang ramah pada pendatang.
12. Asam di darat, ikan laut bertemunya di belanga Jika sudah jodoh, pasti akan bertemu meski berjauhan.
13. Bagai air di daun talasOrang yang tidak tetap pendirian.
14. Bumi berputar, zaman beredarKeadaan zaman selalu berubah.
15. Bagai pungguk merindukan bulanMengharap sesuatu yang sulit untuk diwujudkan.
16. Bagai musuh dalam selimutTeman dekat yang berkhianat.
17. Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudianDiperlukan susah payah dan pantang menyerah untuk mencapai keberhasilan.
18. Bagaikan telur di ujung tandukKeadaan yang sangat berbahaya, salah sedikit bisa celaka.
19. Bagai pinang dibelah duaDua orang yang sangat serupa dan sulit dibedakan
20. Bak kacang lupa kulitnyaSeseorang yang lupa asal usulnya.
21. Bagai makan buah simalakamaSerba salah dan keputusan apapun akan berakibat celaka.
22. Bagai memancing di air keruhMengambil keuntungan dari perselisihan orang lain.
23. Bagai abu di atas tanggulSeseorang yang berada di kedudukan sulit dan mudah terjatuh.
24. Bagaikan burung di sangkarHidup yang penuh kekangan.
25. Barang siapa menabur angin akan menuai badaiOrang yang berbuat buruk akan menanggung akibatnya.
26. Barang siapa menggali lubang, ia akan terperosok ke dalamnyaIngin mencelakakan orang, tetapi dia sendiri yang celaka
27. Berguru kepalang ajar bagai bunga kembang tak jadiIlmu yang dipelajari setengah-setengah tidak akan memberi manfaat
28. Besar pasak daripada tiangPengeluaran lebih besar daripada penghasilan atau rugi
29. Bergantung kepada akar lapukMengharapkan pertolongan dari orang yang tidak memiliki kemampuan melakukannya.
30. Bagai anjing menyalak di ekor gajahOrang lemah yang melawan orang berkuasa.
31. Bagai bumi dan langitPerbedaan yang terlalu jauh.
32. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjingSenang dan susah dijalani bersama
33. Cempedak berbuah nangkaMendapatkan sesuatu yang lebih dari diharapkan.
34. Cepat kaki, ringan tanganOrang yang senang menolong.
35. Cacing hendak menjadi nagaOrang hina yang meniru orang mulia.
36. Cacing menjadi ular nagaOrang miskin jadi kaya
37. Campak bunga dibalas dengan tahi Kebaikan dibalas dengan keburukan
38. Cerdik perempuan melabuhkan, saudagar muda mengutangkan Orang yang tidak pandai dan tak berpengalaman sering mendatangkan kesusahan
39. Cinta buta Dimabuk asmara hingga tidak bisa menggunakan akal sehat
40. Cinta harta api membaraCinta yang berlandaskan harta kekayaan
41. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggiSejajar dalam martabat atau kedudukan.
42. Datang tidak dijemput, pulang tidak diantarTidak dipedulikan atau diabaikan.
43. Di mana bumi dipijak, disitu langit dijunjungMenghormati adat dan budaya tempat kita berada.
44. Di atas langit masih ada langitDi atas orang pintar masih ada orang pintar lainnya.
45. Dikasih hati minta jantungOrang yang tidak tahu terima kasih.
46. Daripada hujan emas di negeri orang, lebih baik hujan batu di negeri sendiriSebaik-baiknya negara lain, lebih baik tinggal di negeri sendiri
47. Dibujuk ia menangis, ditendang ia tertawaBaru mau bekerja dengan baik setelah ditegur.
48. Diam itu emasKondisi yang adil dan seimbang
49. Delima merekahkan diriMembuka aib sendiri
50. Datang tampak muka, pergi tampak punggungKetika datang dan pergi dari hunian seseorang sebaiknya memberi tahu.
Peribahasa Indonesia Populer Singkat
51. Esa hilang, dua terbilang
Berusaha keras untuk mencapai tujuan.
52. Embun diujung rumputHubungan atau kedudukan yang mudah digoyahkan atau rapuh.
53. Emas disangka loyangOrang jahat yang disangka baik atau orang bodoh yang disangka pintar.
54. Emas berpeti, kerbau berkandangHarta harus disimpan di tempat sebaik-baiknya.
55. Emas tahan ujiOrang ahli berani ditanya
56. Fajar menyingsing, elang menyonsongMenyambut pagi dengan semangat.
57. Gajah di pelupuk mata tak tampak, semut disebrang lautan tampakKesalahan sendiri tak terlihat tapi kesalahan orang lain yang kecil terlihat jelas.
58. Guru kencing berdiri, murid kencing berlariSeorang pendidik atau pemimpin harus memberikan contoh yang baik.
59. Gali lubang, tutup lubangBerutang untuk membayar utang lainnya.
60. Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belangOrang baik meninggalkan nama baik, orang jahat meninggalkan nama tercemar.
61. Gajah mati karena gadingnyaCelaka karena kelebihannya sendiri.
62. Gayung bersambut, kata berjawabKebaikan atau keburukan akan dibalas dengan kebaikan dan keburukan juga.
63. Gadai terdorong kepada CinaSesuatu yang telah diperbuat tidak bisa ditarik lagi.
64. Gagak putih bangau hitamSesuatu yang muslim terjadi.
65. Hancur badan dikandung tanah, budi baik terkenang juaMeskipun seseorang sudah meninggal, jika melakukan kebaikan maka banyak orang mengingatnya.
66. Hinggap bak langau, titik bak hujanSuatu hal yang tiba-tiba terjadi.
67. Hangat-hangat tahi ayamKemauan yang tidak tetap.
68. Hasrat hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampaiIngin memiliki sesuatu yang hanya sebatas impian.
69. Hati gatal, mata digarukPunya keinginan yang tidak mampu ia dapatkan.
70. Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, orang mati meninggalkan namaSetiap orang yang meninggal akan dikenang sesuai dengan perbuatannya di dunia.
Baca Juga: 13 Contoh Peribahasa Jawa dan Artinya yang Penuh Kebijaksanaan Hidup
71. Habis manis, sepah dibuangDitelantarkan jika dianggap tidak berguna.
72. Hasrat hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampaiIngin memiliki sesuatu yang berharga, tetapi tak punya kemampuan untuk menggapainya.
73. Indah kabar daripada rupaKeadaan yang tidak sesuai dengan perkiraan.
74. Jatuh di atas tilamMendapat keuntungan besar.
75. Jangan memancing di air keruhMengambil keuntungan di keadaan yang menyedihkan.
76. Jauh di mata, dekat di hatiWalau terpisah jarak, selalu teringat.
77. Ke langit tak sampai, ke bumi tak nyataTanggung dalam menyelesaikan pekerjaan.
78. Kacang lupa akan kulitnya
Tidak tahu diri.
79. Kecil-kecil cabai rawitTampak kecil tapi cerdik.
80. Karena nila setitik, rusak susu sebelangga
Karena persoalan kecil, semua hal jadi berantakan.
81. Kura-kura dalam perahuMenanyakan sesuatu yang sudah tahu jawabannya.
82. Karena mata buta, karena hati matiCelaka karena hawa nafsu.
83. Kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampakKebaikan seseorang diabaikan, tetapi keburukan seseorang dibesar-besarkan.
Contoh peribahasa Indonesia dari abjad L dan M lengkap dengan maknanya:
84. Lempar batu, sembunyi tanganMelakukan kejahatan lalu pura-pura tidak melakukan perbuatan tersebut.
85. Malu bertanya, sesat dijalanSegan bertanya membuat permasalahan kita tidak terselesaikan.
86. Menang jadi arang, kalah jadi abuKetika bertengkar, menang atau kalah akan mendapatkan kerugian.
87. Menepuk air di dulang, terpecik muka sendiriMembuka air keluarga sama dengan membuka aib sendiri.
88. Membasuh arang di mukaMelakukan usaha untuk mencuci malu.
89. Menjilat air ludahTidak tahu malu.
90. Makan hati berulam rasaMenderita karena perbuatan orang tersayang.
91. Musang berbulu ayamOrang jahat yang berpura-pura baik.
92. Membasuh muka dengan air liurBerusaha memulihkan nama baik, tetapi justru membuka aib sendiri.
93. Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraihNasib manusia tidak bisa dipastikan karena dalam kuasa Tuhan.
94. Menggunting dalam lipatanMenipu kawan sendiri.
95. Nasi sudah menjadi buburPerbuatan yang sudah terjadi tidak bisa diperbaiki lagi.
96. Nasi tak dingin, pinggan tak retakBersikap cermat ketika melakukan pekerjaan.
97. Pucuk dicinta, ulam pun tibaMendapat sesuatu yang lebih dari harapan.
98. Pagar makan tanamanOrang yang merusak sebuah hal yang dititipkan padanya.
99. Perahu sudah di tangan, perahu sudah di airSiap sedia.
100. Pandai berminyak airPandai menyusun kata-kata untuk mengutarakan maksudnya.
101. Putih kapas dapat dibuat, putih hati berkeadaanKebaikan hati seseorang bisa dilihat dari perilakunya.
102. Rajin mengais, tembolok terisiJika rajin tidak ada hal yang tersia-sia.
103. Sambil menyelam, minum airMengerjakan satu pekerjaan sambil mengerjakan pekerjaan lain.
104. Sedia payung sebelum hujanMenyiapkan sesuatu sebelum hal yang tidak diinginkan datang.
Demikian adalah 100+ contoh peribahasa Indonesia populer yang masih terkenal dan kerap ditemukan hingga saat ini.