"Kita terus buka pendaftaran selagi masih ada yang ingin mendaftar," tuntasnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Kesiswaan SMPN 25 Banjarmasin, Yanto juga merasa bingung dengan keadaan seperti ini.
Bukan tanpa sebab, semenjak diberlakukan PPDB online SMPN 25 Banjarmasin justru terus mengalami kekurangan peserta didik.
"Seharusnya kalau benar-benar sistem zonasi banyak terisi peserta didik. Karena berdasarkan radius jarak sekolah. Apalagi sekolah ini berada di tengah-tengah permukiman warga," cetus pria yang juga panitia PPDB.
Tak cuma sampai disitu, persoalan kekurangan peserta didik baru ini juga terancam memunculkan permasalahan baru.
Pasalnya menurut Yanto, para guru juga akan mengalami kekurangan jam belajar, hingga akhirnya mencari jam tambahan ke sekolah lain.
"Rencananya akan kita buat supaya jadi tiga rombel. Jadi satu rombel itu ada sekitar 20 murid," tutupnya.
Dikonfirmasi terpisah. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin, Nuryadi enggan berkomentar banyak.
Ia mengaku, untuk saat ini tidak bisa menyebutkan berapa sekolah yang mengalami kekurangan peserta didik baru, sebelum dimulainya tahun ajaran baru 17 Juli mendatang.
"Kita belum tahu sampai 17 Juli nanti baru kelihatan," ujarnya singkat.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: DPRD Kalsel Apresiasi Ambapers Kantongi Izin BPU & Konsesi Alur Barito