Banjarbaru, Sonora.ID – Sebanyak 94 orang pekebun dari Kabupaten Tanah Laut dan Tanah Bumbu, mengikuti Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit yang diselenggarakan kerjasama antara Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan RI, dan IPB Training.
Pelatihan yang dilaksanakan pada tanggal 10 hingga 14 Juli 2023 di salah satu hotel berbintang di Banjarbaru itu dibuka oleh Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kalsel, Suparmi.
Usai pembukaan acara, Direktur IPB Training, Muhammad Sigit Sisanto mengatakan, pelaksanaan pelatihan terdiri dari 3 kelas yang berlangsung secara paralel dengan peserta untuk 3 angkatan.
Untuk angkatan pertama dan kedua berasal dari Tanah Bumbu dengan masing-masing peserta berjumlah 30 orang. Sementara 1 angkatan yang lain berasal dari Kabupaten Tanah Laut, yaitu berjumlah 34 orang.
“Total peserta ada 96 orang,” papar Sigit.
Materi pelatihan yang diberikan, lanjut Sigit, mulai dari persiapan benih, pemilihan bahan tanam, hingga persiapan lahan. Selanjutnya, peserta juga diberikan materi terkait penanaman bibit, pemeliharaan tanaman.
“Tidak kalah pentingnya kita juga memberikan materi terkait pengendalian hama, penyakit dan gulma,” beber Sigit.
Baca Juga: Kerja Bareng Forum Genre & BKKBN Kalsel, Datangi Sekolah Edukasi Gizi & Cegah Anemia
Adapun tim narasumber dari IPB di antaranya Hariyadi, Suwardi, Budi Nugroho, Sri Hermawan, Sofyan Zaman, dan Supijatno.
“Pemateri yang kami siapkan semuanya benar-benar ahli dibidangnya,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Disbunak Kalsel, Suparmi sangat mengapresiasi terselenggaranya pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit di Kalsel.
Menurut Suparmi, pelatihan ini merupakan implementasi Rencana Aksi Daerah Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RADPKSB) Kalsel yang menginginkan adanya peningkatan kapasitas dan kapabilitas pekebun kelapa sawit.
Diakui Suparmi, tidak semua pekebun di banua memahami tata cara budidaya kelapa sawit dengan baik.
Oleh karenanya, ke-94 peserta pelatihan ini dapat menularkan ilmunya ke petani lain, khususnya ke sesama anggota kelompok tani di wilayahnya masing-masing.
“Pekebun kita kan sangat banyak, ada 109 ribu hektar yang dikeloka pekebun sawit rakyat,” sebut Suparmi.
Ditegaskan Suparmi, pengembangan perkebunan, tak terkecuali kelapa sawit, harus dilakukan secara pentahelix atau melibatkan banyak pihak.
Ia menyontohkan seperti Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit ini sebenarnya kegiatan yang diusulkan oleh Pemprov Kalsel.
Kemudian program tersebut dibiayai BPDPKS, dan pelatihannya diberikan oleh tim dari IPB Training.
“Kita harus laksanakan secara pentahelix mas, tidak bisa sendiri-sendiri,” jelas Suparmi.
Tidak sampai mengikuti pelatihan-pelatihan, Suparmi berharap, para pekebun pada akhirnya juga dapat mengikutsertakan anak-anaknya mengikuti program biasiswa khusus sekolah sawit.
“Kita harus mempersiapkan SDM untuk membangun industri kelapa sawit di Kalsel,” pungkasnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Inflasi Mulai Terkendali, BI Apresiasi Sinergitas TPID Kalsel