Palembang, Sonora.ID – Keju menjadi salah satu bahan makanan yang cukup populer di Indonesia.
Makanan dengan rasa gurih ini biasanya dijadikan pelengkap dalam menu kuliner di Indonesia seperti roti bakar, martabak dan lain-lain.
Tak heran jika jenis makanan yang satu ini cukup digemari oleh masyarakat Indonesia.
Namun tahukah Anda, jika efek buruk bakal timbul apabila makanan yang satu ini dikonsumsi secara berlebihan.
Dilansir dari Kompas.com, Ahli gizi dan pemilik situs Body Designs by Mary, Mary Sabat MS, RDN, LD memaparkan beberapa bahaya keseringan makan keju, berikut informasinya :
1. Sembelit
Efek samping terlalu banyak makan keju yang pertama adalah sembelit.
“Keju kaya akan lemak dan rendah serat yang dapat memperlambat pencernaan dan membuat tinja lebih sulit melewati usus. Hal ini dapat menyebabkan jarang buang air besar dan kesulitan membuang kotoran,” jelas Sabat.
Sabat pun menambahkan, efek jangka pendek dari mengonsumsi keju dalam jumlah besar adalah menyebabkan ketidaknyamanan dan kembung, sementara konsumsi berlebihan dalam jangka panjang dapat menyebabkan sembelit kronis.
2. Bisa mengalami peradangan
Kasein, protein yang ditemukan dalam susu dan komponen utama keju, berpotensi menimbulkan berbagai efek samping dan masalah kesehatan. Salah satunya, peradangan.
Pada beberapa orang, kasein ini dapat memicu respons imun yang berkontribusi terhadap peradangan dalam tubuh, yang ditunjukkan lewat berbagai gejala, termasuk masalah pencernaan, masalah kulit, ketidaknyamanan pernapasan, hingga nyeri sendi.
Baca Juga: Resep Saikoro Keju Leleh, Sajian Malam Tahun Baru Spesial Keluarga!
“Bagi orang yang memiliki alergi atau kepekaan terhadap kasein, sistem kekebalan tubuh akan mengenali kasein sebagai ancaman dan melepaskan mediator peradangan, yang menyebabkan reaksi merugikan,” jelas Sabat.
3. Mengalami heartburn
Konsumsi keju berlebihan juga dapat mengakibatkan heartburn atau rasa panas di area dada pada beberapa orang.
“Bila dikonsumsi berlebihan, kandungan keju yang tinggi lemak dapat mengendurkan lower esophageal sphincter (LES), otot yang biasanya mencegah asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan. Hal ini dapat mengakibatkan rasa panas di dada dan tenggorokan,” kata Sabat.
Jika dibiarkan, heartburn kronis ini bisa merusak lapisan esofagus dan menyebabkan kondisi yang lebih serius seperti penyakit gastroesophageal reflux (GERD).
4. Breakout
Menurut pedoman klinis yang diterbitkan oleh American Academy of Dermatology (AAD), terbukti bahwa makanan dengan indeks glikemik tinggi dan pola makan bisa memicu munculnya jerawat.
Karena itu, orang yang memiliki kulit rentan berjerawat bisa mengalami breakout (kondisi kulit iritasi dan berjerawat) jika mengonsumsi sesuatu secara berlebihan. Misalnya saja, keju.
Jerawat akibat konsumsi keju dapat dikaitkan dengan hormon yang ada dalam susu, termasuk insulin-like growth factor 1 (IGF-1), yang dapat merangsang produksi sebum dan berkontribusi pada pori-pori yang tersumbat.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Resep Pepes Tahu Keju, Kudapan Nikmat Rendah Kolestrol