Sonora.ID – Dalam era digital yang semakin canggih ini, banyak aspek kehidupan kita yang terhubung dengan teknologi.
Salah satu hal yang telah mengalami perubahan signifikan adalah dunia hubungan dan kencan.
Dulu, kita mengandalkan komunikasi langsung dan jelas untuk menjalin ikatan dengan orang lain.
Namun, dengan adanya media sosial, pesan teks, dan aplikasi kencan, gaya komunikasi telah berubah.
Salah satu fenomena yang muncul dari pergeseran ini adalah breadcrumbing. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu breadcrumbing dan bagaimana dampaknya terhadap hubungan interpersonal.
Pengertian Breadcrumbing:
Breadcrumbing adalah praktik komunikasi digital di mana seseorang memberikan tanda-tanda minat atau perhatian secara sporadis kepada seseorang, tetapi tanpa niat untuk menjalin hubungan yang serius atau komitmen yang jelas.
Istilah ini berasal dari analogi dengan jejak roti (breadcrumbs) yang diberikan secara sporadis dan terputus-putus, mirip dengan cara seseorang yang melakukan breadcrumbing berkomunikasi.
Bagaimana Breadcrumbing Terjadi:
Breadcrumbing biasanya terjadi dalam konteks hubungan romantis atau kencan.
Seseorang yang melakukan breadcrumbing mungkin akan memberikan sinyal positif, seperti mengirim pesan manis, memberikan pujian, atau mengajak kencan, tetapi hanya sesekali dan tanpa konsistensi.
Mereka mungkin juga menghindari percakapan yang lebih serius atau mengungkapkan niat untuk menjalin hubungan yang lebih dalam.
Tujuan dari breadcrumbing umumnya adalah untuk menjaga seseorang tetap tertarik atau "menggantung" tanpa memberikan komitmen yang jelas.
Dampak Breadcrumbing:
Breadcrumbing dapat memiliki dampak emosional yang merugikan pada penerima tindakan tersebut.
Ketika seseorang terus-menerus diberikan harapan palsu atau ditarik ke dalam siklus pesan-pesan yang sporadis, hal itu dapat menyebabkan kebingungan, kecemasan, dan ketidakpastian.
Baca Juga: Simak Pengertian Komunikasi Verbal dan Non Verbal
Penerima dapat merasa tidak dihargai atau merasa dipermainkan, yang dapat merusak harga diri dan kepercayaan diri mereka.
Selain itu, breadcrumbing juga dapat memakan waktu dan energi penerima. Mereka mungkin terus memikirkan dan menganalisis tindakan-tindakan kecil yang diberikan oleh pelaku breadcrumbing, berharap agar hubungan itu berkembang menjadi lebih serius.
Namun, ketika tidak ada komitmen yang jelas atau perkembangan yang signifikan, perasaan kecewa dan frustasi dapat muncul.
Cara Menghadapi Breadcrumbing:
Menghadapi breadcrumbing dapat menjadi tantangan, terutama karena komunikasinya seringkali ambigu.
Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi situasi ini:
Breadcrumbing adalah fenomena komunikasi digital di mana seseorang memberikan tanda-tanda minat atau perhatian secara sporadis tanpa komitmen yang jelas.
Praktik ini dapat memiliki dampak emosional yang merugikan dan menyebabkan kebingungan serta ketidakpastian.
Penting untuk mengenali pola perilaku ini dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi diri sendiri.
Ingatlah bahwa komunikasi yang jelas, konsisten, dan komitmen yang jelas adalah pondasi yang penting dalam hubungan yang sehat dan saling menghargai.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.