Selain itu, ada juga larangan untuk tidak membuang sampah di malam Satu Suro. Ini dipercaya dapat mengundang roh-roh jahat yang kelaparan untuk datang ke rumah.
Baca Juga: 10 Arti Mimpi Haid, Apakah Pertanda Hamil? Ini Penjelasannya
Larangan berhubungan intim pada malam Satu Suro juga menjadi bagian dari tradisi ini.
Diyakini bahwa malam tersebut adalah momen spiritual yang harus dihormati dengan menghindari kegiatan yang berhubungan dengan nafsu birahi.
Hal ini bertujuan untuk menjaga kebersihan spiritual dan fokus pada aspek keagamaan yang lebih dalam.
Baca Juga: Arti Kejatuhan Cicak di Kepala Menurut Primbon Jawa dan Islam
Malam Satu Suro adalah momen yang dipandang serius dan dihormati oleh masyarakat Jawa.
Oleh karena itu, ada larangan untuk merayakan pesta atau pertunjukan di malam tersebut. Masyarakat Jawa percaya bahwa melanggar larangan ini dapat mengganggu suasana tenang dan spiritual yang harus dijaga selama malam Satu Suro.
Sebaliknya, mereka lebih memilih untuk melakukan kegiatan yang lebih bersifat introspeksi, seperti berdoa, meditasi, atau merenungkan kehidupan.
Baca Juga: 6 Arti Kedutan Mata Kiri Atas Menurut Primbon Jawa, Pertanda Dapat Uang Kaget?
Pada malam Satu Suro, terdapat larangan untuk memainkan musik atau membuat suara keras.
Hal ini berkaitan dengan upaya menjaga ketenangan dan suasana spiritual pada malam tersebut.
Masyarakat Jawa percaya bahwa melanggar larangan ini dapat mengusik roh-roh leluhur yang sedang berkunjung ke bumi.
Oleh karena itu, pada malam Satu Suro, suasana menjadi tenang dan hening, dengan fokus pada refleksi spiritual dan mendekatkan diri dengan yang Maha Kuasa.
Malam Satu Suro merupakan tradisi penting dalam budaya Jawa yang dihormati dan dihayati oleh masyarakat Jawa.
Melalui 5 larangan yang ada, masyarakat Jawa berusaha menjaga ketenangan, spiritualitas, dan menghormati roh-roh leluhur yang diyakini berkunjung pada malam tersebut.
Larangan tersebut meliputi tidak keluar rumah, menghindari makanan tertentu, larangan berhubungan intim, tidak merayakan pesta atau pertunjukan, serta tidak memainkan musik atau membuat suara keras.
Dengan menghormati dan memahami tradisi ini, kita dapat menghargai keberagaman budaya dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.