ilustrasi Doa Kelancaran Berbicara di Depan Umum (
freepik)
Selain itu, doa ini juga menjadi sarana untuk mencari keberkahan dan kebijaksanaan dalam menyampaikan pesan dengan jelas dan lugas kepada pendengar.
Semoga dengan mengamalkan doa ini, setiap orang yang merasa cemas dan grogi saat berbicara di depan umum dapat meraih kesuksesan dan kesempurnaan dalam setiap penampilan publiknya.
Kisah Nabi Musa AS menjadi inspirasi bagi kita dalam memahami betapa pentingnya doa kelancaran berbicara di depan umum.
Sebagaimana tercatat dalam Al-Quran, pada surat Thaha ayat 25-28, Nabi Musa AS mengalami kesulitan dalam berbicara di hadapan orang banyak.
Namun, beliau tidak berputus asa dan menghadap kepada Allah dengan doa yang khusus, memohon kelancaran berbicara sebagai alat untuk menyampaikan risalah-Nya dengan baik.
Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii.
Artinya: "Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku" (QS. Thaha ayat 25-28).
Adab Berbicara di Depan Umum
Adab Berbicara di Depan Umum adalah suatu proses yang melibatkan beberapa langkah yang perlu diikuti dengan cermat dan penuh kesadaran.
Selain berdoa agar mendapatkan kelancaran dalam berbicara di depan umum, terdapat pula serangkaian adab yang sebaiknya dipatuhi sebagai pedoman bagi setiap pembicara. Adab-adab tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:
Prioritas Utama adalah Mengucapkan Basmalah sebelum memulai pembicaraan. Sebagai ungkapan rasa syukur dan penghormatan kepada Allah, mengawali dengan basmalah diharapkan agar segala hal baik yang disampaikan mendapatkan berkah dan keberkahan.
Mengawali dengan Salam, Memuji Allah, dan Sholawat. Jangan lupa untuk mengucapkan salam kepada para hadirin, memuji Allah dengan menggunakan setidaknya lafadz alhamdulillah, serta mengirimkan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarganya. Bisa dilanjutkan dengan membaca dua kalimat syahadat, membaca doa agar diberi kelancaran berbicara di depan umum, dan mengikuti contoh Rasul yang mengucapkan Amma Ba’du atau Waba’du saat berbicara di hadapan orang banyak.
Selanjutnya, sangat ditekankan untuk berbicara tentang hal-hal yang baik dan positif ketika berada di depan umum. Hindarilah ujaran provokatif, mencela orang lain, atau menyampaikan informasi negatif atau perbuatan buruk lainnya.
Perhatikanlah untuk selalu menatap wajah para pendengar dengan baik dan sopan. Kontak mata yang tepat dapat meningkatkan kualitas komunikasi dan membuat para hadirin merasa dihargai.
Salah satu adab yang penting adalah menghormati waktu dan hak orang lain untuk berbicara. Hindarilah kebiasaan memotong pembicaraan atau menginterupsi pertanyaan orang lain sebelum selesai.
Berusahalah untuk menghindari perdebatan yang tidak perlu, karena hal tersebut dapat memecah belah kesatuan dan mempengaruhi atmosfer yang positif.
Sebagai pembicara yang baik, persiapkan diri dengan matang dan kuasai betul materi yang akan disampaikan. Ketika kita memahami topik dengan baik, akan terlihat lebih percaya diri dan mampu menyampaikan pesan dengan lebih efektif.
Persiapan adalah kunci keberhasilan dalam berbicara di depan umum. Selain persiapan materi, pastikan untuk menyiapkan diri secara fisik dan mental agar dapat tampil prima dan menghadirkan performa terbaik.
Pastikan untuk berbicara dengan intonasi yang tepat dan pelafalan yang jelas, agar pesan yang ingin disampaikan mudah dipahami dan menarik perhatian para pendengar.
Tunjukkan sikap antusiasme saat berbicara untuk dapat menarik perhatian para pendengar. Sikap yang antusias akan menular dan dapat menciptakan atmosfer yang positif selama sesi berbicara di depan umum.
Pengelolaan waktu yang baik juga menjadi kunci sukses saat berbicara di depan umum. Usahakan untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin, dan lebih baik lagi jika kita dapat tampil dengan penampilan yang menarik, bersih, dan rapi, sehingga mencerminkan kesan yang positif pada para hadirin.
Dengan mematuhi serangkaian adab tersebut, diharapkan setiap pembicara mampu meningkatkan kualitas komunikasi di depan umum, menciptakan lingkungan yang harmonis, dan menyampaikan pesan dengan efektif serta bermanfaat bagi pendengar.