Namun setelah Islam masuk, tari piring hanya digunakan sebagai sarana hiburan tradisional saja.
Tak hanya kepercayaan masyarakat terhadap tari tersebut saja, tapi juga dengan konsep tari dari tari piring ini pun juga ikut berubah.
Sekarang ini, tari piring digunakan sebagai media hiburan seperti untuk pernikahan, acara adat atau bahkan pertunjukan untuk menerima tamu, sekaligus menjadi sarana pendidikan untuk generasi muda dalam mengenal serta mempelajari kebudayaan mereka.
Tarian ini dimainkan dengan menggunakan piring sebagai media utama. Para penari Tari Piring memainkan piring dengan cekatan tanpa terlepas dari genggaman sembari bergoyang dengan gerakan yang mengalir lembut dan teratur.
Di samping itu, para penari juga sering melakukan tarian di atas pecahan kaca. Mereka menari, melompat-lompat, dan berguling-guling sembari membawa piring di atas pecahan kaca.
Uniknya, para penari tersebut tidak terluka sedikitpun dan piring yang mereka bawa tidak jatuh.