Sonora.ID- Berikut ini adalah ulasan tentang 10 kumpulan puisi ws rendra yang paling fenomenal dan melegenda.
WS Rendra, yang nama asli lengkapnya adalah Wilibrordus Surendra Broto Rendra, adalah seorang sastrawan yang telah mengukir prestasi luar biasa dalam bidang kepenulisan.
Sebagai seorang laki-laki yang lahir pada tanggal 7 November 1935, perjalanan hidupnya telah membentang dalam rentang waktu yang panjang, memberikan sumbangsih yang tak terhitung jumlahnya bagi dunia sastra.
Baca Juga: 10 Puisi Tahun Baru Islam yang Menyentuh Sekaligus untuk Ucapan
Sebagai seorang penyair legenda, WS Rendra telah menelurkan banyak karya gemilang yang mampu mengilhami dan menggerakkan hati para pecinta sastra dari berbagai kalangan.
Sepanjang perjalanannya sebagai seorang penulis, dia telah menciptakan karya-karya yang menggugah jiwa dan pikiran pembaca, mengeksplorasi berbagai tema mendalam, dan menghadirkan keindahan kata-kata yang mengalir begitu harmonis.
Bakatnya yang luar biasa sudah mulai terlihat sejak dirinya masih duduk di bangku SMP. Saat itu, teman-teman sekolahnya telah mengakui kemampuannya dalam menyusun puisi, naskah drama, dan cerpen.
Gelar yang disandangnya sebagai 'Burung Merak' mengisyaratkan keindahan dan keanggunan setiap ungkapan kata dalam karyanya, seakan melambangkan kebebasan jiwa yang terpancar dari setiap bait puisi yang tercipta.
Baca Juga: Contoh Puisi Bahasa Bali yang Inspiratif dan Bermakna Mendalam
Sejak saat itu, perjalanan karier sastranya terus menanjak dengan pesat, menghadirkan kumpulan puisi WS Rendra yang menjadi bukti nyata kejayaan bakatnya.
Setiap puisi yang dihasilkannya membawa aroma kehidupan dan kepekaan terhadap isu-isu sosial yang menggema, membuatnya menjadi sorotan utama dalam kancah sastra Indonesia.
Hingga saat ini, hasil karya WS Rendra tetap relevan dan berdaya ungkap, menjadi sumber inspirasi bagi para pencinta sastra dari generasi ke generasi.
Kepenulisannya telah menembus batas ruang dan waktu, meninggalkan jejak abadi dalam warisan sastra Indonesia.
Kumpulan puisi WS Rendra menjadi bukti nyata akan kecemerlangan kreativitas dan dedikasinya dalam menghadirkan keindahan kata, menjadikannya sebagai salah satu ikon sastra terbesar sepanjang sejarah.
Lantas 10 kumpulan puisi ws rendra yang paling fenomenal dan melegenda tersebut? Dilansir dari gramedia.com, simak ulasannya berikut ini:
Baca Juga: 5 Puisi MPLS, Singkat tapi Membakar Semangat dan Penuh Makna!
Wahai, rembulan yang bundar
jenguklah jendela kekasihku!
Ia tidur sendirian,
hanya berteman hati yang rindu.
Rambut kekasihku
sangat indah dan panjang.
Katanya,
rambut itu untuk menjerat hatiku.
Baca Juga: 7 Contoh Puisi Satire dari Penyair Ternama dan Tokoh Terkenal
Pohon cemara dari jauh
membayangkan panjang rambutnya
maka aku pun kangen kekasihku.
Karena sekolah kami belum selesai
kami berdua belum dikawinkan.
Tetapi di dalam jiwa
anak-cucu kami sudah banyak.
Baca Juga: 20 Contoh Puisi Tentang Lingkungan dan Alam
Pacarku gemar
mendengar aku mendongeng.
Dalam mendongeng selalu kusindirkan
bahwa aku sangat mencintainya.
Batu kali
ditimpa terik matahari.
Betapa panasnya!
Ketika malam kembali membenam
kali pun tenteram.
Bulannya sejuk
dan air bernyanyi
tiada henti.
Jika kita marah
pada kekasih
selamanya.
Di bawah pohon sawo
di atas bangku panjang
di bawah langit biru
di atas bumi kelabu
–Istirahlah dua buah hati rindu.
Adalah dua burung
bersama membuat sarang.
Kami berdua serupa burung
terbang tanpa sarang.
Gelisahmu adalah gelisahku.
Berjalanlah kita bergandengan
dalam hidup yang nyata,
dan kita cintai.
Lama kita saling bertatap mata
dan makin mengerti
tak lagi bisa dipisahkan.
Engkau adalah peniti
yang telah disematkan.
Aku adalah kapal
yang telah berlabuh dan ditambatkan.
Kita berdua adalah lava
yang tak bisa lagi diuraikan.
Cinta kita berdua
adalah istana dari porselen.
Angin telah membawa kedamaian
membelitkan kita dalam pelukan.
Bumi telah memberi kekuatan,
kerna kita telah melangkah
dengan ketegasan.
Janganlah jauh
bagai bulan
hanya bisa dipandang.
Jadilah angin
membelai rambutku.
Dan kita nanti
akan selalu berjamahan.
Kekasihku seperti burung murai.
Suaranya merdu.
Matanya kaca.
Hatinya biru.
Kekasihku seperti burung murai.
Bersarang indah di dalam hati.
Muraiku,
hati kita berdua adalah pelangi selusin warna.
Bunga gugur
di atas nyawa yang gugur
gugurlah semua yang bersamanya
Kekasihku.
Bunga gugur
di atas tempatmu terkubur
gugurlah segala hal ikhwal antara kita.
Baiklah kita ikhlaskan saja
tiada janji ‘kan jumpa di sorga
karena di sorga tiada kita ‘kan perlu asmara.
Asmara cuma lahir di bumi
(di mana segala berujung di tanah mati)
ia mengikuti hidup manusia
dan kalau hidup sendiri telah gugur
gugur pula ia bersama sama.
Ada tertinggal sedikit kenangan
tapi semata tiada lebih dari penipuan
atau semacam pencegah bunuh diri.
Mungkin ada pula kesedihan
itu baginya semacam harga atau kehormatan
yang sebentar akan pula berantakan.
Kekasihku.
Gugur, ya, gugur
semua gugur
hidup, asmara, embun di bunga –
yang kita ambil cuma yang berguna.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.