"Sedangkan pernikahan usia dini, angkanya tidak sebesar di kabupaten lain di Kalsel," sambungnya.
Meski demikian, lanjut Ikhsan, kategori Nindya yang berhasil diraih juga sudah membanggakan. Mengingat hanya diraih tiga daerah di Kalsel.
Baca Juga: Dorong Percepatan Pembangunan Infrastruktur, Biro Adpim Kalsel Boyong Jurnalis ke Kementerian PUPR
"Banjarmasin untuk ketiga kalinya, Tabalong dan Hulu Sungai Selatan (HSS) yang baru pertama kali. Semoga targetnya kedepan bisa kategori utama," harapnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Banjarmasin, Helfian Noor mengakui, bahwa indikator untuk meraih kategori utama cukup rumit.
"Contohnya standarisasi ruang bermain anak. Kalau ada mainan yang terbuat dari besi harus ada pengamannya," ujarnya.
Namun demikian, Ia mengaku optimis Pemko Banjarmasin bisa meraih KLA kategori Nindya untuk kedepannya.
"Kita akan gandeng pihak-pihak terkait untuk memenuhi kriteria itu," pungkasnya.
Diketahui, Pemko Banjarmasin berhasil mempertahankan Kategori Nindya KLA usai diumumkan dalam pada Malam Penganugerahan Apresiasi Kabupaten/Kota Layak Anak oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, berlangsung di Pandanaran Ballroom Hotel Padma Semarang, Sabtu (22/07) malam.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri PPPA RI, I Gusti Ayu Bintang Puspayoga dan diterima langsung oleh Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina dan turut hadir mendampingi Plt Kepala DPPPA Kota Banjarmasin, Helfian Noor.