Kubu Raya, Sonora.ID - Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Barat menggelar Media Gathering untuk mempererat dan memperkuat sinergi antara Diskominfo Provinsi, Diskominfo Kabupaten/Kota serta rekan-rekan perwakilan 15 media se Kalbar dalam penyampaian informasi ke masyarakat, dengan mengusung tema "Refresh Your Idea", di Qubu Resort, Selasa (25/7/2023).
Pada kegiatan dibuka langsung oleh Staff Ahli Bidang Pembangunan dan Ekonomi, Christianus Lumano, SE., M.Si.
Media Gathering ini diisi dengan seminar ringan bersama para pemateri yang kompeten di bidangnya, satu diantaranya, seorang Psikolog, Patricia Elfira Vinny, S.Psi, M.Psi., yang membahas tentang Kiat Menghadapi Pasar Milenial.
Generasi milenial merupakan merupakan generasi yang lahir di rentang tahun 1980 hingga 1995 pada saat teknologi mengalami kemajuan.
"Mereka tumbuh di dunia yang telah mahir menggunakan teknologi, " terangnya.
Baca Juga: Bahasan Harap Jadi Penyemangat Tingkatkan KLA
Dia menyebut ciri generasi milenial sangat dekat dengan teknologi, sering mengakses media sosial dan teknologi digital untuk tujuan telekomunikasi.
Lima karakter utama generasi milenial percaya pada User Generated Content (UCG), lebih memilih HP daripada Televisi.
UGC merupakan informasi yang dibuat oleh pengguna dan diumumkan ke media massa.
Fear of Missing Out (FOMO) adalah situasi dimana seseorang takut ketinggalan atau kurang update, oleh karena itu mereka terdorong untuk mengkuti apapun yang sedang happening.
"Menurut riset, milenial mengalami FOMO setiap hari bahkan ada yang tiap jam, " ujarnya.
Lebih dari 50 persen milenial akan menilik informasi yanh disampaikan influencer. Hal tersebut wajar mengingat banyak milenial yang beraktivitas di media sosial.
Memberikan informasi yang sedang viral akan mengundang rasa penasaran kaum milenial untuk mengikuti pemberitaan tersebut hingga selesai. Perlu diketahui kaum milenial mengutamakan kejujuran dan informasi yang diberikan.
Menyelenggarakan suatu event juga bisa menjadi cara untuk mempromosikan produk dikalangan milenial. Dengan membuat event, kesempatan produk itu untuk dikenal masyarakat menjadi meningkat.
Saat ini teknologi komunikasi sudah menjadi kebutuhan sehari-hari dalam menjalankan aktivitas seperti penggunaan televisi telepon smarphone internet dan lain-lain.
"Sebagai generasi milenial tentu hal tersebut menjadi hal yang dinantikan, " jelasnya.
Baca Juga: Semarak Event HAN 2023, Promo Aplikasi PLN Mobile Antusias Didownload
Pada kesempatan yang sama Suci Lukitowati, S.P., M.A., Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Untan tersebut menilai pentingnya media dalam suatu pemerintahan dimana dapat membantu pemerintah dalam menyebarkan informasi yang penting dan berguna bagi masyarakat.
"Kemudian pengawas pemerintah dalam menjalankan perannya, kontrol sosial terhadap jalannya pemerintahan, " imbuh Suci.
Framing berita pemerintah yang mendepankan kepentingan publik diperlukan untuk membuat ekosistem bermedia yang cerdas dan membentuk selera media yang baik.
Adapun tiga bahan berita yang bisa menjadi Framing, yaitu judul berita dapat membantu penbaca memahami beritansecara keseluruhan. Kemudian fokus berita yakni ide pokok pemberitaan dan penutup berita.
"Pemberitaan mengenai pemerintah juga harus mengedepankan kepentingan masyarakat," ucapnya.
Berkaitan dengan hak publik misalnya masyarakat berhak mengetahui bahwa mereka mendapatkan informasi publik hak untuk mendapatkan pendidikan dan lainnya.
Kemudian Informasi yang mencerdaskan misalnya bagaimana perhatian pemerintah terhadap maraknya kejahatan digital, apakah informasi mengenai tips menghindari kejahatan digital sudah masiv diberikan.
"Informasi menghibur misalnya good news is always good news, " terangnya.
Selain seminar yang dihadirkan di awal kegiatan Media Gathering, kemudian dialanjutkan dengan games untuk mempererat dan menjalin kekompakan antar peserta.