Sonora.ID - Berikut adalah paparan mengenai contoh biaya overhead pabrik, lengkap dengan cara menghitungnya.
Biaya overhead pabrik merupakan salah satu aspek penting dalam dunia manufaktur dan produksi.
Secara umum, biaya overhead pabrik dapat diartikan sebagai semua biaya produksi yang tidak dapat langsung diatribusikan kepada suatu produk tertentu.
Biaya ini meliputi berbagai elemen yang mendukung proses produksi dan memastikan operasional pabrik berjalan dengan lancar.
Dalam konteks yang lebih umum, biaya overhead pabrik dapat mencakup berbagai hal seperti biaya listrik, air, bahan bakar, gaji karyawan non-produksi, perawatan mesin, penyusutan peralatan, biaya asuransi, dan masih banyak lagi.
Biaya ini tidak dapat diidentifikasi secara langsung dengan produk tertentu karena mereka terdistribusi ke seluruh proses produksi.
Dalam dunia bisnis, penghitungan biaya overhead pabrik tergolong penting untuk menentukan biaya produksi yang akurat dan harga jual yang kompetitif.
Dengan memahami besaran biaya overhead pabrik, perusahaan dapat mengelola sumber daya dan anggaran dengan lebih efisien.
Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Komitmen Turut Dukung Transisi ke Energi yang Lebih Baik
Adapun dalam penghitungannya, berbagai metode dapat digunakan, tergantung pada jenis industri dan skala produksi perusahaan.
Di dalam artikel ini, Sonora akan menghadirkan beberapa contoh biaya overhead pabrik dan cara menghitungnya guna memberikan wawasan lebih lanjut tentang aspek penting dalam proses produksi yang efektif dan efisien.
Maka, untuk tahu lebih jauh, simak paparan mengenai contoh dan cara menghitung biaya overhead pabrik sebagaimana yang Sonora kutip dari Spenmo.id berikut ini.
Contoh Biaya Overhead Pabrik
Contoh kelompok biaya overhead pabrik berdasarkan sifatnya antara lain:
Berdasarkan perilaku biaya ini dalam kaitan dengan perubahan volume kegiatan, terdapat:
Menurut hubungan dengan departemen usaha, biaya overhead terbagi menjadi:
Baca Juga: Cara Cek Pulsa Indosat Secara Simpel dan Mudah, Tak Perlu Bingung!
Cara Menghitung Biaya Overhead Pabrik
Untuk menentukan tarif biaya overhead manufaktur, Anda harus lebih dulu menghitung biaya overhead pabrik. Ini adalah persentase yang harus Anda bayar untuk overhead secara konsisten setiap bulan. Rumusnya adalah tarif overhead manufaktur = biaya overhead/penjualan x 100
Sebagai contoh, PT Maju Bersama memiliki biaya overhead bulanan Rp 100.000.000 dan penjualan bulanan Rp 500.000.000. Maka tarif overhead pabriknya:
Biaya overhead = 100.000.000/500.000.000 x 100 = 20%
Dengan demikian, tersirat bahwa 20% dari pendapatan bulanan akan menjadi biaya overhead. Jika tarif overhead manufaktur rendah, ini menunjukkan bahwa bisnis tersebut memanfaatkan asetnya secara produktif. Dalam kasus lain, rasio yang lebih tinggi menunjukkan proses produksi yang lambat.
Biaya overhead pabrik juga bisa dihitung dengan satuan produk, harga bahan pokok, tenaga kerja tidak langsung, dan jam kerja mesin. Rumus untuk tiap metode tersebut:
Demikian paparan mengenai contoh dan cara menghitung biaya overhead pabrik sebagaimana di atas. Semoga bermanfaat.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News