Ragusa bersaudara kembali ke Italia dan memberikan kedainya ini ke Guntoro, karyawan Ragusa saat itu.
Kini Ragusa dikelola oleh Hj. Sias, istri dari Guntoro.
Sedangkan Zangrandi memutuskan untuk kembali ke Italia pada 1960 dan menjual toko es krimnya ke pengusaha winery yakni Adi Tanumulia.
5. Ada menu es krim andalan
Ragusa memiliki menu es krim andalan yakni Spaghetti Ice Cream.
Ada juga rasa lain Banana Split, Tutti Frutti, Cassata Siciliana, dan Chocolate Sundae yang harganya mulai Rp 30.000.
Zangrandi pun menawarkan tiga menu andalan yakni Tutti Fruitti, Macedonia, dan Es Krim Soda.
Baca Juga: Profil Mixue, Sosok Malaikat Pencabut Ruko Kosong
6. Ragusa tak buka cabang, Zangrandi buka
Ragusa tidak memiliki cabang, dan satu-satunya ada di Gambir, Jakarta Pusat.
Tahun 1990-an Ragusa memiliki cabang, namun cabang tersebut tak buka lain.
Sedangkan Zangrandi memiliki cabang selain di Surabaya, yakni Jakarta dan Depok.
Adapun lokasi Zangrandi berada di Old Shanghai, Panglima Polim, Pantjoran PIK, Gwalk Surabaya, Puncang Anom Surabaya, Trans Icon Mall Surabaya, dan Dharmahusada Surabaya.
7. Jadi es krim paling ikonik di dunia
Ragusa dan Zangrandi masuk ke dalam es krim paling ikonik di dunia bersama 98 es krim lainnya.
Kedua es krim tersebut berjejer dalam daftar yang diumumkan oleh Taste Atlas pada Jumat 21 Juli 2023.
Itulah fakta menarik tentang es krim Ragusa dan Zangrandi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Fakta Es Krim Indonesia Paling Ikonik Sedunia Versi Taste Atlas"
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News